Tidak Tamat Kuliah Namun Pria Ini Jadi Miliarder Level Dunia
Austin Russel, miliarder muda yang tidak tamat kuliah--
Dalam industri yang sedang berkembang pesat ini, Luminar telah menciptakan teknologi lidar yang inovatif dan akurat untuk memfasilitasi kemajuan kendaraan otonom alias self-driving.
Kekayaan Austin Russell Russell telah menikmati hasil dari kerjanya selama beberapa tahun berikutnya. Dengan kekayaan US$1,6 miliar atau Rp23,8 triliun per 2022. Pada 2021, dia membeli properti di Los Angeles senilai US$83 juta atau Rp1,2 triliun yang kemudian menjadi lokasi syuting dalam serial populer "Succession".
Dia juga dilaporkan membayar US$10,6 juta atau Rp157,8 miliar lainnya untuk sebuah rumah mewah seluas 13.000 meter persegi di Winter Park, Florida, dekat dengan markas besar Luminar di Orlando.
Setelah menghabiskan seluruh karirnya fokus pada Luminar, banyak spekulasi publik yang muncul yang menyatakan saat ini kemungkinan Russell sedang mencari cara baru untuk menginvestasikan waktunya.
Dalam pernyataannya kepada WSJ, Russell mengatakan secara sederhana tentang motivasinya, "Forbes adalah sesuatu yang selalu saya kagumi sebagai merek dan sebagai kerajaan media."
Dia juga mengatakan kepada media bahwa dia memang tidak berencana terlibat dalam operasional harian Forbes, tetapi dia ingin mengembangkan perusahaan tersebut dan menekankan "filantropi" di dalam bisnisnya.
BACA JUGA:Dari Buya Yahya, Ini 3 Amalan Terbaik untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia
Forbes sebenarnya telah tersedia untuk dijual sejak perusahaan membatalkan rencana penggabungannya dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus alias Special Purpose Acquisition Company (SPAC) pada bulan Juni tahun sebelumnya.
Setelah pembatalan tersebut, hampir setiap SPAC yang bergerak di bidang mobilitas mengalami penurunan harga saham di bawah harga penawarannya, termasuk Luminar. Nilai pasar Luminar turun dari US$3,4 miliar ketika melantai di Wall Street menjadi sekitar US$2 miliar dengan laporan kerugian yang sedikit melebihi perkiraan beberapa hari yang lalu.
Sebagian investor ritel mungkin tidak puas dengan kinerja Luminar, meskipun Russell menyatakan kepada Silicon Valley Business Journal bahwa ia tidak menyesal dengan keputusan penggabungan dengan SPAC.
Hal ini mencerminkan pandangan yang berbeda di kalangan investor dan pendiri perusahaan terkait keberhasilan strategi penggabungan dengan SPAC dan kinerja pasca-IPO.
Tim liputan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: