5 Fakta tentang Kapal Nabi Nuh Berdasarkan Keterangan Al Quran dan Hadist
Foto ilustrasi. 5 fakta tentang kapal nabi nuh penjelasan al quran dan hadist--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Kisah Nabi Nuh dengan bahteranya dan banjir besar melanda bumi, salah satu kisah para nabi yang banyak diketahui umat Islam.
Dalam kisah ini, Nabi Nuh meminta kepada Allah SWT untuk menjatuhkan azab kepada manusia akibat perbuatannya.
Permintaan itu pun dikabulkan dan Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat kapal dalam ukuran yang besar.
Ada banyak dalil yang menceritakan tentang kapal Nabi Nuh. Kisah kapal berukuran besar yang mengangkut Nabi Nuh dan kaumnya ini juga diabadikan dalam beberapa ayat Al-Qur'an.
BACA JUGA:Lakukan 8 Tips Ini agar Tubuh Tetap Sehat dan Bugar di Usia 40 Tahun
Dalam agama Islam, Nabi Nuh merupakan salah satu dari lima nabi Ulul Azmi. Ia diperintah untuk mengingatkan kaumnya yang saat itu menganut paganisme dengan menyembah berhala-berhala Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nashr agar menyembah Allah.
Dakwah Nabi Nuh ditujukan pada Bani Rasib untuk menyampaikan ajaran tauhid. Selama masa kenabiannya, Nabi Nuh hanya memperoleh kurang lebih 70 orang pengikut beserta delapan anggota keluarganya.
Bani Rasib memperlakukan Nabi Nuh dengan kasar dan menyekutukan Allah, maka Allah pun memberikan mereka azab berupa banjir bandang. Namun, Nabi Nuh dan pengikutnya selamat karena menuruti perintah Allah untuk membuat dan menaiki kapal.
Berikut rangkuman 5 fakta tentang kapal Nabi Nuh yang tercatat dalam Al-Qur'an dan Hadits.
1. Dibuat atas perintah Allah
Di dalam Al-Qur'an surat Hud ayat 36-39, disebutkan bahwa Allah menghibur Nabi Nuh yang telah mengalami makian, cibiran, dan perlakuan kasar dari Bani Rasib dengan menurunkan perintah agar ia dan kaumnya dapat selamat atas izin Allah.
BACA JUGA:Pasukan Tikus Serang Rumah, Lawan dengan 1 Bahan Dapur Ini, Pasti KO
وَاُوْحِيَ اِلٰى نُوْحٍ اَنَّهٗ لَنْ يُّؤْمِنَ مِنْ قَوْمِكَ اِلَّا مَنْ قَدْ اٰمَنَ فَلَا تَبْتَىِٕسْ بِمَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَۖ ٣٦ وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۚاِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ ٣٧ وَيَصْنَعُ الْفُلْكَۗ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلَاٌ مِّنْ قَوْمِهٖ سَخِرُوْا مِنْهُ ۗقَالَ اِنْ تَسْخَرُوْا مِنَّا فَاِنَّا نَسْخَرُ مِنْكُمْ كَمَا تَسْخَرُوْنَۗ ٣٨ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ مَنْ يَّأْتِيْهِ عَذَابٌ يُّخْزِيْهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيْمٌ ٣٩
Artinya: Diwahyukan (oleh Allah) kepada Nuh, "(Ketahuilah) bahwa tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang benar-benar telah beriman. Maka, janganlah engkau bersedih atas apa yang selalu mereka perbuat. Buatlah bahtera dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami dan janganlah engkau bicarakan (lagi) dengan-Ku tentang (nasib) orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: