Kebun Sawit Bebas Hama, Ini 4 Jenis Tanaman Pembasmi Hama Kelapa Sawit
Kebun Sawit Bebas Hama, Ini 4 Jenis Tanaman Pembasmi Hama Kelapa Sawit--
3. Air Mata Pengantin
Tanaman Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus) merupakan tanaman yang tumbuhnya merambat. Tanaman ini sering dijumpai di persimpangan jalan dan kebun kelapa sawit. Warna bunga merah dan putih yang memikat bermanfaat untuk hama ulat api di perkebunan kelapa sawit.
4. Bunga Pukul Delapan
Dinamakan Bunga Pukul Delapan karena bunganya mekar pada jam 8 pagi. Bunga Pukul Delapan memiliki warna kuning yang memikat mata manusia sekaligus mengendalikan serangan ulat api pada kelapa sawit.
Pengendalian hama dengan menggunakan tanaman tentu aman untuk ekosistem perkebunan sawit dan tentunya lebih menekan biaya produksi karena tidak perlu repot-repot membeli pestisida. Selama tanaman tersebut bukan parasit, maka tidak akan mengganggu tumbuh kembang kelapa sawit.
Ditambah lagi dengan adanya tanaman lain pada ekosistem perkebunan kelapa sawit diharapkan membantu mewujudkan ketahanan lingkungan berkelanjutan sesuai dengan tujuan SDGs
BACA JUGA:Mau Investasi Sawit? 10 Hal Ini Wajib Kamu Perhatikan Agar Sukses dan Terhindar dari Masalah
7 Jenis Hama pada Tanaman Kelapa Sawit
Berikut adalah 7 jenis hama kelapa sawit yang perlu kamu ketahui beserta cara pengendaliannya.
1. Ulat Kantung
Hama tanaman kelapa sawit yang pertama adalah ulat kantung, yakni Metisa plana dan Mahasena corbetti. Keduanya akan menyerang bagian daun, terutama pada tanaman dewasa. Daun yang diserang Metisa plana akan mengering seperti terbakar karena ulat akan mengeluarkan cairan racun pada saat memakan daun.
Sementara itu, ulat kantung Mahasena corbetti akan mengeluarkan benang sutra untuk menggantungkan diri pada daun. Mereka lalu mengeluarkan kepala dan sebagian badannya untuk memakan daun, bunga, maupun kulit tanaman, dan menimbulkan gejala berupa lubang-lubang pada daun.
BACA JUGA:Ini Urutan Pemupukan Kelapa Sawit Agar Cepat Berbuah, Dari Pembibitan Hingga Buah Pertama
Upaya pengendalian yang bisa dilakukan adalah pengutipan ulat atau handpicking yang dilakukan pada tanaman muda berumur 1 – 3 tahun. Cara lainnya adalah menggunakan insektisida biologi yang mengandung bakteri Bacillus thuringiensis, maupun dengan cara infus akar dan infus batang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: