Karena Tikus, Orang Ini Kaya Raya dan Terkenal di Seluruh Dunia
Walt Disney orang yang menjadi kaya raya karena tikus--
Iwerks lantas membuat sketsa animasi dari berbagai hewan, dari mulai gajah, kelinci, burung, dan sebagainya. Namun, Disney tidak merasa cocok.
Di kala kebingungan itu, dia lantas teringat masa-masa kecilnya. Memori pun mundur ke waktu Sekolah Dasar saat hidupnya masih sangat happy.
Dia ingat betul saat bermain bersama tikus peliharaan sembari ditertawakan teman-teman. Ketika ingatan itu muncul di benaknya, dia langsung punya ide menarik.
"Ah, gimana kalau tikus itu jadi bahan animasi ya?," pikirnya dalam hati.
BACA JUGA:Sopir Truk Wajib Waspada, Maling Spesialis Kuras Tangki Berkeliaran
Dia pun langsung mengambil secarik kertas, membuat sketsa, dan jadilah animasi tikus. Animasi itu kemudian diserahkan ke Iwerks untuk disempurnakan.
Setelah dicoret sana-sini, ditambahkan pernak-pernik agar semakin bagus. Jadilah animasi tikus yang kelak dinamai Mickey Mouse.
Penamaan Mickey Mouse adalah ide dari istri Disney. Awalnya, Disney hendak menamai animasi itu 'Mortimer'.
Namun, menurut Michael Barrier dalam The Animated Man: A Life of Walt Disney (2007), akibat terdengar kurang lucu, ceria dan riang, sang istri mengusulkan nama 'Mickey'.
Akibat butuh uang, Disney langsung menjajakan Mickey Mouse ke rumah produksi. Dia membuat skenario film dan kartun. Hingga akhirnya kartun itu sukses tayang di bioskop pada 1928. Seketika, film itu diminati masyarakat.
BACA JUGA:Petani Sawit Wajib Tahu, Ini 6 Ciri Fisik Tanaman Kelapa Sawit yang Sehat
Seiring waktu, antusias pun semakin tinggi tatkala Disney menambahkan audio di film itu. Jadinya, kartun tersebut tidak cuma bergerak, tetapi bisa bersuara.
Dalam sekejap, film Mickey Mouse langsung meledak di pasaran. Nama Disney pun terkenal dan mendadak kaya raya.
Singkat cerita, keberhasilan ini membuat Disney semakin tajam daya kreativitasnya. Setelah Mickey Mouse, dia menciptakan Snow White, Pinocchio, Dumbo, Bambi, Cinderella, dan sebagainya.
Semua kartunnya berada di bawah Walt Disney Company. Sebagai pebisnis dia mencermati kalkulasi ekonomi dunia animasi supaya untung. Alhasil, dia tak cuma menyajikan kartun dan memperoleh lisensi saja, tetapi juga menjual souvenir dan mainan yang semuanya laris manis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: