Ketahui 5 Penyebab Penyakit Patah Pangkal Pelepah Sawit dan Solusinya
Ketahui 5 Penyebab Penyakit Patah Pangkal Pelepah Sawit dan Solusinya--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, fitoplasma, atau nematoda merupakan salah satu faktor pembatas dalam usaha budidaya kelapa sawit di berbagai sentra industri minyak sawit di dunia.
Penyakit utama yang umum dijumpai di perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh Ganoderma boninense.
BACA JUGA:Memahami Gejala Serangan Ulat Kantung pada Tanaman Sawit dan Cara Penanganan yang Tepat
Faktor genetis juga tak mempengaruhi timbulnya penyakit ini. Dugaan paling kuat adalah penyakit ini disebabkan oleh siklus pembuahan yang terjadi secara intensif.
Selain itu, kekurangan air pada saat musim kemarau pun diduga kuat menjadi pemicu munculnya penyakit patah sawit.
BACA JUGA:Mau Panen Sawit Melimpah? Ini 7 Cara Budidaya Kelapa Sawit dari Awal Hingga Panen
Penelitian membuktikan bahwa intensitas gejala penyakit patah pangkal pelepah akan meningkat manakala tingkat produktivitas hasil tanaman per individu pun meningkat.
Sekitar 30-40 persen tanaman kelapa sawit menunjukkan gejala-gejala gangguan penyakit ini apabila hasil per pohon lebih dari 200 kg/tahun.
BACA JUGA:Ketahui 6 Jenis Penyakit pada Tanaman Sawit, Serta Cara Penanganan yang Tepat
Kadar kalsium yang terkandung di daun juga sangat penting dalam membentuk kekuatan jaringan pada pelepah.
Pembusukan merupakan efek sekunder dari patahnya pangkal pelepah kelapa sawit.
Tetapi kematian pelepah yang telah patah tadi bisa dipercepat oleh penyebaran jamur ke dalam jaringan.
BACA JUGA:Tanam Sawit di Lahan Gambut? Ini 4 Tips Agar Produksi TBS Sawit Tetap Maksimal
Dari lesio sering diisolasi cendawan seperti Marasmius palmivorus, Fusarium sp., dan Phytophthora sp.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: