Iklan dempo dalam berita

Sains Mengakui Kiamat akan Terjadi, Begini Teori Hari Akhir Menurut Ilmiah

Sains Mengakui Kiamat akan Terjadi, Begini Teori Hari Akhir Menurut Ilmiah

Teori kiamat menurut sains--

Sapi merah adalah sapi yang dibawa kepada imam untuk dikorbankan. Kaum fundamentalis Yahudi dan Kristen percaya bahwa begitu sapi merah lahir, mereka akan dapat membangun kembali Kuil Ketiga di Temple Mount di Yerusalem.

Tetapi untuk melakukan ini, mereka harus menghancurkan apa yang berdiri di atas bukit hari ini - Dome of the Rock, sebuah kuil suci umat Islam.

BACA JUGA:Ayo Cek! Hasil Seleksi Administrasi dan Tes Kompetensi Mitra Statistik 2024 Diumumkan di Link Ini

Rabbi Chain Richman, direktur Temple Institute, percaya waktunya sudah matang untuk membangun Kuil Ketiga, setelah kelahiran lembu merah.

Dalam Yudaisme Ortodoks arus utama, begitu Kuil dibangun kembali, dunia akan menyambut kedatangan Mesias Yahudi dan umat manusia kemudian akan menghadapi Penghakiman Terakhir.

Tetapi beberapa teolog mengatakan pembangunan Kuil Ketiga terkait dengan 'Hari Penghakiman' atau "akhir zaman".

3. Yanuka Rav Shlomo Yehuda

Tak hanya sapi merah dan dabbah yang menggegerkan publik. Ternyata ada 'tanda' kiamat lain yang sempat viral dari Israel.

Munculnya sosok Yanuka Rav Sholmo Yehuda dikaitkan sebagai tanda-tanda kiamat karena oleh sejumlah orang Yahudi dia dianggap sebagai juru selamat.

Adapun, kepercayaan tersebut didasarkan pada lima ciri-ciri yang dianggap cocok, yakni mampu memahami dan mengajar kitab Talmud dan Taurat, memiliki kharisma atau dapat memukau banyak orang, bisa menyembuhkan orang lumpuh, ramalannya sering terbukti benar, dan matanya buta sebelah serta memiliki rambut keriting.

BACA JUGA:Mitra Statistik BPS 2024, Tes Analogi dan Tes Logika Kapan Digelar? Simak Jadwalnya di Sini

Matanya yang rabun sebelah yang paling mengundang kehebohan karena ia disamakan seperti Dajjal, yang akan muncul pada akhir zaman.

Namun, klaim tersebut nyatanya sekadar menimbulkan kehebohan semata. Banyak orang Kristen dan Yahudi tak mempercayai hal tersebut.

 

Tim liputan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: