Iklan dempo dalam berita

Saat Kehilangan Orang yang Disayangi, Suku Ini Punya Tradisi Membuat Merinding

Saat Kehilangan Orang yang Disayangi, Suku Ini Punya Tradisi Membuat Merinding

Tradisi suku Dani ketika kehilangan orang yang disayangi--

Orang Kalash yang juga disebut Kafir, Black Robe, dan Siah Posh, tinggal di tiga sub-lembah, yakni Bumboret, Rumbor, dan Birir di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, perbatasan Afghanistan. 

Lokasi tersebut cukup berbahaya sehingga turis mancanegara biasanya dikawal polisi untuk bisa ke sana. Penduduk Suku Kalash diyakini berjumlah antara 3.000 sampai 4.000 orang.  

Sebagai suku yang punya aturan tersendiri, Kalash memiliki tradisi unik. Perempuan masih dianggap sebagai gender kedua, namun kebebasan mereka sangat dijunjung tinggi. 

BACA JUGA:50 Persen Kades Terpilih Belum Terdaftar BPJS Kesehatan, Ini Perintah Pemkab Seluma

Pada satu bulan penuh Desember setiap tahun digelar festival bernama Chawmos. Para perempuan muda Kalash boleh kawin lari bersama pria yang dicintai selama festival. 

Hal ini jelas berbeda dengan tipikal penduduk Pakistan yang mayoritas Muslim dan sangat konservatif.  

Bahkan, perceraian juga hal yang lumrah dilakukan perempuan Kalash. Jika istri meminta cerai, suami hanya bisa pasrah.

Tradisi unik Suku Kalash lainnya adalah para pemudanya diasingkan ke pegunungan dan tinggal bersama kambing. 

Selama masa isolasi tersebut, mereka ditantang untuk bertahan hidup hanya dengan mengonsumsi daging dan susu kambing.  

Jika lulus, para pemuda itu boleh mengikuti ritual selanjutnya. Mereka diperbolehkan berhubungan badan dengan perempuan desa, baik perawan maupun yang sudah bersuami. 

BACA JUGA:Hari Ini 22 November 2023, BRI Kembali Buka Kesempatan Kerja, Lulusan SMA/ SMK Buruan Daftar

Tidak hanya laki-laki, para perempuannya juga bisa diisolasi. Ketika datang bulan atau hamil, para perempuan Kalash tidak boleh tinggal di desa. Mereka juga tidak boleh berhubungan bahkan kontak fisik dengan keluarga atau orang lain.  

Perempuan yang menstruasi dan hamil tersebut dibawa ke bashaleni, sebuah bangunan mirip asrama yang letaknya jauh dari desa, sebagai tempat bermukim dan beristirahat selama masa pengasingan. 

Terakhir, tradisi mengamati matahari atau disebut juga Suri Jagek. Ritual ini masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda atau Intangible Culture Heritage UNESCO pada 28 November 2018. 

Suri Jagek adalah praktik meteorologi dan astronomi tradisional yang didasarkan pada pengamatan matahari, bulan, dan bintang yang mengacu pada topografi setempat. Hal ini merupakan pengetahuan asli Kalash mengenai alam dan semesta.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: