Iklan dempo dalam berita

Perbedaan Sholat Dhuha Dan Sholat Isyroq, Begini Penjelasan dan Pendapat Para Ulama

Perbedaan Sholat Dhuha Dan Sholat Isyroq, Begini Penjelasan dan Pendapat Para Ulama

--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM- Sholat dhuha merupakan sholat sunah yang dilakukan hanya dua rakaat dan bisa lebih dari itu dengan kelipatannya. Namun selain sholat dhuha, ada juga sholat sunah yang dikerjakan diwaktu pagi hari yaitu shalat Isyraq atau lebih sering disebut Suruq.

Beberapa ulama berbeda pendapat mengenai sholat dhuha dan isyraq, sebagian ulama menyamakan sholat Isyraq dan sholat sunah dhuha. Tetapi sebagian ulama membedakan antara sholat isyraq dan sholat sunah dhuhah.

BACA JUGA:Bisakah Puasa Sunah Senin Kamis Digabung Dengan Puasa Qadha? Berikut Penjelasannya

Mengutip dari buku sholat lengkap, shalwat, zikir, dan doa oleh Ibnu Watiniyah, dijelaskan bahwa sholat Isyroq adalah bagian dari sholat dhuha. Apabila dikerjakan diawal waktu dhuha atau sesudah matahari terbit disebut sholaat suruq. Sedangkan bila dikerjakan sebelum di akhir waktu disebut sholat dhuha.

Mengutip dari buku shalat-shalat Tathawwu’ karya David Muhammad, ada perbedaann pendapat dikalangan Ulama mengenai apakah sholat Suruq sama dengan sholat dhuha. Menurut Imam Al-Hakim dalam Mustadrak dan Tafsir Imam Ath-Thabari, sholat suruq sama dengan sholat dhuha. Demikan juga pendapat dari Syaikh Ibnu Utsaimin dalam kitab  Liqa Al-Bab Al Maftuh.

BACA JUGA:Selain Wujud Ketaqwaan, Ini Dampak Positif Puasa Sunnah Senin Kamis

Umumnya sholat suruq atau isyraq dilakukan pada waktu yang sama dengan waktu pelaksanaan sholat dhuha, yakni setelah terbitnya matahari.

Beda halnya  dengan Imam Al Ghazali, beliau berpendapat bahwa sholat suruq berbeda dengan sholat dhuha. Perbedaannya terletak diwaktu pelaksanaan, meskipun berdekatan. Yakni sejak terlewatnya waktu yang dilarang untuk sholat (antara subuh dan terbitnya matahari).

BACA JUGA:10 Manfaat dan Keutamaan Sholat Dhuha, Selain Mengundang Rezeki dan Penghapus Dosa

Dalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al Ghazali mengatakan, waktu dhuha yakni dari seperempat siang. Berikut pendapat Imam Al Ghazali,

“ketika matahari terbit dan naik seukuran tombak, maka sholatlah dua rakaat, lakukanlah setelah gesernya waktu makhruh (waktu yang dilarang melakukan sholat), yakni waktu setelah subuh hingga matahari naik. Jika waktu dhuha telah tiba, yakni lewat dari seperempat siang maka lakukanlah sholat dhuha dua rakaat, empat, enam dan delapat rakaat dengan cara dua- dua ( satu salam). Jumlah rakaat sholat ini berdasarkan hadts Rasulullah SAW. Yang pasti secara keseluruhan baik, terserah mau melakukan yang banyak apa yang sedikit.”

BACA JUGA:Begini Pedoman dan Tata Cara Melaksanakan Sholat Dhuha Yang Benar

Dalil sholat suruq, dari Abu Umamah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa yang mengerjakan sholat subuh dengan  berjamaah dimasjid sampai melaksanakan sholat sunah dhuha (diawal waktu, suruq) maka dia seperti mendapat pahala melaksanakan ibadah haji dan umrah secara sempurna.” (HR Tabrani, Syaikh Al- Albani dalam shahih Targib mengatakan bahwa hadis ini shahih lighairihi ( shahih dilihat dari jalur lainnya).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: