Iklan dempo dalam berita

Sosok Putri Gading Cempaka yang Terkenal Cantik hingga Akhirnya Menyebabkan Perang Besar

Sosok Putri Gading Cempaka yang Terkenal Cantik hingga Akhirnya Menyebabkan Perang Besar

Gambar ilustrasi. Sosok Putri Gading Cempaka yang terkenal dengan kecantikannya--

Konflik mulai terjadi ketika putra mahkota dari Kerajaan Aceh bernama Pangeran Raja Muda Aceh hendak meminang sang Putri. Pangeran itu datang dengar berlayar. Setiba di pelabuhan Bangkahulu, sang Pangeran mengutus beberapa penasihatnya ke istana untuk menyampaikan pinangannya kepada Raja Anak Dalam.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Oli 10W 40 untuk Mobil Toyota Kijang Innova Diesel Mesin 2KD

Sayangnya pinangan ini ditolak oleh Putri Gading Cempaka seperti yang lainya. Merasa dikecewakan, Raja Muda Aceh menjadi marah dan pada akhirnya menimbulkan perang besar. Perang besar tak dapat dihindari dan berlangsung sangat lama. Perang terus berkecamuk. Hingga akhirnya membuat raja anak dalam beserta saudaranya terpaksa mundur.

Raja Anak Dalam serta saudaranya segera lari menuju Gunung Bungkuk. Sementara itu, Pangeran Raja Muda Aceh bersama pasukannya yang masih hidup kembali ke Tanah Rencong tanpa membawa hasil.

Sepeninggal para pemimpinnya, Kerajaan Bangkahulu menjadi kacau. Kabar ini mulai didengar hingga penjuru daerah yang membuat datanglah empat bangsawan dari Lebong Balik Bukit untuk mengambil alih tahta. Namun, ini justru menimbulkan pertikaian karena memperebutkan wilayah kekuasaan.

BACA JUGA:Penampakan Samsung Galaxy S24 yang Bakal di Rilis Akhir 2023, Bakal Jadi Saingan iPhone 15

Menurut legenda, pertikaian keempat bangsawan ini dapat didamaikan oleh Maharaja Sakti. Ia adalah utusan Kerajaan Pagaruyung, kerajaan di Minangkabau yang diperintah oleh Seri Maharaja Diraja.

Karena jasanya ini, Keempat bangsawan tersebut segera menghadap Sultan Pagaruyung memohon agar dirinya mau menjadi raja di Bangkahulu. Permohonan mereka dikabulkan. Upacara penobatan Maharaja Sakti pun dilaksanakan di Balairung Kerajaan Pagaruyung.

Setelah itu, Baginda Maharaja Sakti berangkat menuju ke Bangkahulu dengan diiringi oleh ratusan pengawal dan juga oleh keempat bangsawan tersebut. Namun sayangnya setiba di sana, tiba-tiba langit menjadi gelap, lalu turunlah hujan yang sangat deras disertai angin kencang. Hal ini membuat penobatan akhirnya ditunda.

BACA JUGA:KUR Mandiri 2023 Bunga Ringan, Ini Tabel Angsuran Pinjaman Rp 50 Juta Terbaru

Dimalam harinya sang raja bermimpi bertemu dengan seorang putri yang menari di tengah hujan, di tengah menjalankan tugasnya, Raja Sakti menceritakan kisah itu dan diberitahu oleh para menterinya, bahwa ada putri dari Kerajaan Sungai Serut. Putri tersebut adalah Putri Gading Cempaka yang tinggal bersama kakaknya di Istana Gunung Bungkuk.

Mendengar keterangan tersebut, sang Baginda pun ingin meminang sang Putri. Ia lalu mengutus keempat bangsawan tersebut untuk menjemput Putri Gading Cempaka untuk dilamar.

Raja Anak Dalam bersama saudara-saudaranya pun menerima pinangan Maharaja Sakti. Akhirnya, pesta pernikahan Putri Gading Cempaka dengan Maharaja Sakti pun dilangsungkan bersamaan dengan penobatan raja di Bangkahulu. 

Setelah pernikahan berlangsung, Maharaja Sakti membangun istana baru yang megah sebagai pusat pemerintahan. Oleh karena letak istana itu berada di Kuala Sungai Lemau, akhirnya kerajaan itu pun berganti nama menjadi Kerajaan Sungai Lemau. 

BACA JUGA:Seperti Ini Tugas Pendamping Lokal Desa yang Jadi Incaran, Cek juga Gaji Per Bulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: