Jika Otak Kiri Lebih Dominan, Berikut Pekerjaan yang Cocok untuk Anda

Tugas dari seorang akuntan sudah pastinya menghitung kerugian dan keuntungan yang didapatkan perusahaan, agar dapat dilaporkan mengenai keuangan yang diperoleh oleh perusahaan.

Maka dari itu seorang akuntan harus bisa menghitung, selain menghitung juga berpikir logis dan melihat fakta yang terjadi untuk memberikan sebuah review pada perusahaan mengenai keuangan.

2. Pengajar

Mengapa pekerjaan sebagai pengajar cocok bagi orang yang menggunakan otak kiri? Sebab seorang pengajar harus bisa mentransfer ilmu dan pemahaman yang dimiliki kepada murid-muridnya dengan baik.

Pernyataan-pernyataan yang disampaikan juga harus masuk akal dan sesuai dengan fakta yang ada.

BACA JUGA:Sudah Dicek? Ini Link Pengumuman Hasil Tes Tulis Pendamping Lokal Desa 2023, Pastikan Namamu Ada

Pengajar juga harus bisa membaca, menulis, dan menghitung agar dapat memberikan ilmu pada muridnya. Maka dari itu jika kamu pengguna otak kiri, kamu bisa memilih profesi sebagai pengajar. Pengajar yang dimaksud di sini adalah dosen atau guru dalam lingkup pendidikan.

3. Wartawan

Seorang wartawan bertugas untuk menemukan sebuah berita. Berita yang kredibel adalah berita yang mengungkapkan sebuah kebenaran tanpa ada satupun yang tidak diungkap serta menutupi beberapa fakta yang ada.

Profesi ini juga cocok buat kamu yang memakai otak kiri untuk mengerjakan sesuatu. Karena seperti yang disinggung di atas otak kiri itu suka mengungkapkan sebuah fakta yang ada, selain itu juga seorang yang memakai otak kiri juga pandai dalam menulis. Dengan kamu yang pandai menulis, maka berita yang dibuat akan terlihat menarik.

BACA JUGA:Pelajaran Apa yang Bisa Dipetik dari Cerita Malin Kundang? Begini Kisah Lengkapnya

4. Dokter

Menjadi seorang dokter, dibutuhkan keseriusan tingkat tinggi dan berpikir secara kritis serta logis. Karena tugas seorang dokter adalah menyembuhkan sebuah penyakit yang diderita oleh pasiennya.

Jika seorang dokter mengerjakan tugasnya dengan asal-asalan, maka bisa celakalah seorang pasien yang ditanganinya. Bahkan bisa menyebabkan kematian juga pada pasiennya.

5. Peneliti

Sumber: