Siapkan Banyak Uang jika Ingin Menikah Dengan Cara Adat, Berikut 6 Adat Pernikahan yang Katanya Mahal
6 adat pernikahan yang katanya mahal--
BACA JUGA:Cek Namamu, Ini Daftar Nama yang Lulus Seleksi Mitra Statistik BPS 2024, Selamat ya
Sama seperti pernikahan adat suku lainnya, Bugis juga memiliki serangkaian prosesi yang sangat panjang dengan ragam ritual penting yang patut dijalankan oleh setiap pasangan pengantin.
Pesta pernikahan adat Bugis disebut sebagai salah satu yang termahal karena biaya yang dibutuhkan sangatlah besar.
Masyarakat Bugis mengenal istilah uang panai untuk menyebut uang yang wajib diberikan oleh calon mempelai pria saat ingin meminang calon mempelai wanitanya. Ini merupakan uang belanja untuk membiayai seluruh kebutuhan pernikahan.
Jumlah uang panai yang diberikan tergantung pada jenjang pendidikan, posisi pekerjaan, garis keturunan dan status sosial keluarga sang gadis, sehingga saat pengambilan keputusannya dibutuhkan musyawarah terlebih dahulu.
Kendati demikian, posisi uang panai sebenarnya adalah untuk memberikan prestise (kehormatan) bagi pihak keluarga calon pengantin perempuan. Dengan harapan, jumlah uang panai yang telah ditentukan oleh keluarga sang wanita bisa dipenuhi oleh pihak laki-laki.
BACA JUGA:Kenapa 8 Kalimat ini Dilarang Keras Keluar dari Mulut Anda saat Public Speaking
4. Pernikahan Adat Mandailing
Sudah menjadi rahasia umum bila masyarakat keturunan Mandailing umumnya hampir selalu melangsungkan pernikahan secara meriah dalam skala besar.
Hal ini dikarenakan bagi warga Mandailing, pesta tersebut bukan hanya sebagai simbol pengikat antara mempelai laki-laki dan perempuan saja, tetapi juga menyatukan kekerabatan antara kedua belah pihak keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Suku Mandailing mengenal istilah sinamot atau uang mahar yang akan dijadikan sebagai biaya pesta pernikahan. Besaran jumlah sinamot yang diberikan menjadi simbol kesungguhan pria dalam meminang wanitanya.
Penentuan harga uang mahar dilakukan dengan cara rembuk bersama oleh kedua belah pihak keluarga. Nantinya, pihak wanita akan lebih dulu mengajukan harga, kemudian akan ditawar kembali oleh pihak pria.
Parameter jumlah sinamot dipatok berdasarkan status sosial, tingkat pendidikan, jabatan pekerjaan, hingga fisik sang wanita.
Selain itu terdapat pula tradisi pemberian kain adat khas batak atau ulos kepada kedua keluarga yang nilainya bisa mencapai jutaan rupiah per meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: