Dikenal Sebagai Suku Tertua di Indonesia, Tato Suku Mentawai Dianggap Sebagai Tradisi Tato Tertua di Dunia
Motif khas yang dikenal sebagai tato Mentawai--
Tato pada suku Mentawai juga mengkomunikasikan posisi seseorang dalam masyarakat, baik jenis kelamin, usia, dan juga jabatan. Proses pembuatan tato berlangsung selama dua hari. Setelah proses penatoan selesai selanjutnya akan masuk pada proses penyembuhan. Karena biasanya setelah ditato anak tersebut akan terjangkit demam.
BACA JUGA:Keyakinan Suku Sironi yang Unik, Dengan Makan Kutu di Rambut Bisa Begini Begitu Selama 6 Jam
Motif yang digunakan juga berbeda di setiap orang. Misalnya tato di kulit seorang ahli berburu berbeda dengan tetua adat, dan perempuan. Dilansir dari beberapa sumber mengatakan bahwa, penatoan dalam suku Mentawai ada tiga tahap. Pertama, saat usia mereka sudah 11-12 tahun, mereka akan ditato di bagian pangkal lengan.
Kedua, ketika mereka memasuki usia 18-19 tahun dan mereka akan ditato di area paha, selanjutnya yang ketiga dilakukan saat usia mereka sudah lebih dari 19 tahun dianjurkan pola durukat di bagian tulang rusuk bagian dada, titi takep atau telapak tangan, Titi Rere atau kaki bagian paha dan kaki, serta Titi puso atau pusar di bagian perut. Setelah itu dilanjutkan hingga seluruh tubuh.
BACA JUGA:Saat Kehilangan Orang yang Disayangi, Suku Ini Punya Tradisi Membuat Merinding
Motif tato pada bagian dada hingga perut memiliki bentuk seperti tanda panah. Bagian lengan memiliki bentuk motif seperti duri rotan dan batangnya. Sedangkan di bagian paha mempunyai bentuk motif seperti lantai rumah yang terbuat dari papan.
Untuk proses penatoan sendiri dilakukan dengan cara mencelupkan jarum dari tumbuhan ke dalam tinta, kemudian jarum tersebut akan ditusuk ke bagian tubuh lalu dipukul-pukul menggunakan kayu penato agar warna masuk ke dalam lapisan kulit dan membentuk motif yang diinginkan.
BACA JUGA:7 Wanita Suku Pedalaman yang Disegani Karena Sakti, 3 Masih Hidup Diantaranya Pawang Hujan
Pembuatan tato ini biasanya dilakukan pada sekujur tubuh mulai dari kaki, jari, dada, leher, hingga pipi. Karena prosesnya pembuatannya yang masih sangat tradisional tidak jarang bagian tubuh yang ditato mengeluarkan tetesan darah.
Itulah filosofi dari tato yang ada diseluruh bagian tubuh orang-orang suku mentawai, sangat unik.
(Putri Nurhidayati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: