Walaupun Mayoritas Muslim, 3 Agama Ini Berpengaruh Kuat Palestina
Walau Mayoritas Muslim, ada 3 Agama Berpengaruh di Palestina--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Agama-agama di Palestina telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan sejarah wilayah tersebut selama berabad-abad. Palestina dianggap sebagai tempat suci bagi tiga agama utama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.
BACA JUGA:Menkumham Promosikan Kebebasan Beragama Indonesia Dihadapan Anggota Parlemen Inggris
Meskipun sering terjadi konflik bersenjata dan pengusiran massal, sekitar separuh dari total populasi Palestina di seluruh dunia masih tinggal di wilayah yang dulu disebut sebagai Mandatory Palestina, yang sekarang mencakup Israel serta wilayah Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Di dalam wilayah Israel, warga Palestina terdiri hampir 21% dari total populasi dan menjadi bagian penting dari komunitas Arab di sana. Menurut beberapa sumber, mayoritas penduduk Palestina menganut agama Islam, termasuk mereka yang tinggal di luar negeri.
BACA JUGA:Bolehkah Umat Islam Mengucapkan Salam Agama kepada Orang Non Muslim? Begini Penjelasan Buya Yahya
Data menunjukkan bahwa ada sekitar 98% warga Palestina mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim Sunni. Kekristenan menjadi agama minoritas utama, dengan diperkirakan sekitar 52.000 umat Kristen Palestina tersebar di seluruh wilayah pendudukan pada tahun 2013. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi peran agama-agama dalam kehidupan masyarakat Palestina.
Mayoritas Agama Di Palestina
Di Palestina, mayoritas penduduk merupakan penganut agama Islam. Sekitar 95% populasi Palestina memeluk Islam. Umat Muslim di Palestina mengikuti ajaran agama yang terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Masjid Al-Aqsa yang terdapat dalam kompleks suci Al-Haram Al-Sharif di Kota Tua Yerusalem dianggap sebagai salah satu tempat paling suci dalam agama Islam. Selain itu, Masjid Al-Aqsa juga menjadi kiblat kedua bagi umat Muslim di seluruh dunia setelah Masjidil Haram di Mekah. Selain umat Muslim, terdapat juga komunitas Kristen yang kuat di Palestina.
Sejarah Kekristenan di Palestina
Kristen di Palestina terdiri dari berbagai aliran, termasuk Ortodoks, Katolik, dan Protestan. Salah satu tempat suci yang penting bagi umat Kristen adalah Gereja Holy Sepulchre di Yerusalem. Tempat ini dipercaya sebagai tempat di mana Yesus disalibkan, dikuburkan, dan bangkit dari kematian.
BACA JUGA:Wanita Islam, Begini Tuntunan Berdandan Agamamu
Dalam Alkitab, tertulis bahwa setelah penyaliban Yesus Kristus, Rasul Filipus melakukan perjalanan melalui jalan gurun dari Yerusalem ke Gaza untuk memberitakan injil. Filipus juga hadir pada perjamuan pernikahan di Kana di Galilea, saat Yesus mengubah air menjadi anggur. Gereja Saint Porphyrius adalah gereja tertua di daerah Gaza.
Gereja ini awalnya didirikan pada abad ke-5 setelah kematian uskup yang menjadi namanya, yang memperkenalkan Kristen kepada orang-orang di wilayah tersebut. Setelah penaklukan Persia pada abad ke-7, gereja ini diubah menjadi masjid, namun kemudian dibangun kembali oleh Tentara Salib pada abad ke-12.
BACA JUGA:Shio Ini Paling Alim, Tidak Pernah Melanggar Aturan Agama Sama Sekali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: