Jembatan Gantung Putus, Begini Dampaknya
Jembatan Gantung Putus, Begini Dampaknya--
BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Jembatan gantung di Desa Tanjung Karet, Kecamatan Air Besi Kabupaten Bengkulu Utara, putus, akibatnya aktivitas ratusan kepala keluarga di desa tersebut menjadi terganggu.
BACA JUGA:Pembelian BBM dengan Barcode Berlaku, Pendaftar MyPertamina Bengkulu Kalahkan Kota Besar
Jembatan gantung yang melintas di atas sungai selebar 15 meter ini putus akibat banjir Agustus 2022 lalu. Namun hingga kini belum juga diperbaiki.
Kepala Desa Tanjung Karet, Sarkawi menceritakan, jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat untuk ke kebun. Di Desa Tanjung Karet ada 280 kepala keluarga, dengan 80 persen warganya beraktivitas sebagai petani kebun.
BACA JUGA:Kontrak Diputus, Wisata Palak Siring Tanpa Penjagaan dan Gratis
"Di seberang itu ada kebun karet dan sawit. 80 persen warga kami kebunnya di sana," kata Sarkawi, Senin (6/2).
Saat ini dikatakan Sarkawi, warga membawa hasil panen dengan cara memikul getah karet dan berjalan kaki menyeberangi sungai. Sedangkan untuk hasil panen buah sawit dibawa dengan menggunakan rakit.
BACA JUGA:Pemkot Uji Petik Ulang, Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Bisa Naik
"Kalau sedang tidak hujan bisa dilewati jalan kaki. Kalau sedang musim hujan air otomatis naik. Bagaimana warga mau ke kebun? Kalau dipaksakan malah berbahaya," ujar Sarkawi.
Upaya agar jembatan yang menjadi sentra utama aktivitas perekonomian masyarakat Desa Tanjung Karet tersebut dapat diperbaiki sudah dilakukan pemerintah desa, Salah satunya menyampaikan proposal ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Pencurian Truk di Padang Jaya Terungkap. Tak Disangka, Ini Sosok Pelakunya
"Kami juga mau bawa proposalnya ke pemerintah pusat. Agar ini cepat diperbaiki," tandas Sarkawi.
(Novan Alqadri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: