Review Xiaomi Redmi Note 13 Series yang Gunakan Sistem Operasi Android 13, Punya 8 Keunggulan dan 3 Kelemahan

7. Penyalinan Konten tanpa Copy-Paste

Fitur Android 13 yang juga menarik adalah adanya fitur copy-paste pada konten gambar, teks, tautan, hingga video. Artinya pengguna bisa menyalin konten tanpa harus mengunduhnya lebih dulu sehingga menyimpan memori serta mempersingkat waktu.

BACA JUGA:Harga dan Spesifikasi HP Samsung Galaxy A25 5G Terbaru 2024 Menggoda dan Cuma Dibanderol Segini

8. Sisi Audio

Android 13 meningkatkan performa sisi audio dengan mengadopsi Bluetooth Low Energy (LE) yang membuat latensi lebih rendah dibanding audio klasik. Selain itu peningkatan juga memungkinkan audio lebih sinkron dengan sumber suara dan mencegah delay suara. Audio pada Android 13 juga mendukung multi-stream antara beberapa perangkat bluetooth secara bersama-sama.

Seperti yang disebut diawal, sistem operasi Android 13 pada Xiaomi Redmi Note 13 memiliki kelemahan akan tetapi kelemahan tersebut diimbangi dengan banyak keunggulan.

BACA JUGA:Cocok untuk Konten Kreator, Xiaomi Redmi Note 13 Series Gunakan Chipset Ini

Sekarang, dibalik keunggulannya sistem operasi Android 13 kita masuk ke kelemahannya, yaitu:

1. Kapasitas Baterai Tidak Optimal

Salah satu kelemahan yang ditemukan pada Android 13 adalah kapasitas baterainya yang tidak optimal. Pengguna sering kali menghadapi masalah daya tahan baterai yang kurang memadai, sehingga perlu mengisi daya secara berkala.

BACA JUGA:Simulasi Kredit Mitsubishi Xforce 2024, Ada 2 Pilihan Tipe Tenor 11 - 59 Bulan

Permasalahan ini bisa menjadi kendala yang cukup mengganggu, terutama bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengisi daya. Dalam beberapa situasi, daya baterai yang tidak optimal dapat menghambat produktivitas dan kenyamanan pengguna.

BACA JUGA:DP Mulai Rp3 Juta, Cek Simulasi Angsuran Kredit Mobil Sigra 2024 Tenor 60 Bulan

Daya tahan baterai yang buruk pada Android 13 dapat menjadi masalah terutama saat pengguna sedang menggunakan aplikasi yang membutuhkan banyak sumber daya, seperti bermain game atau menonton video. Ketika daya baterai menipis dengan cepat, pengguna seringkali merasa terganggu dan perlu mencari cara untuk mendapatkan daya baterai tambahan.

BACA JUGA:Konsumsi Air Kelapa untuk Keracunan dan Apakah Konsumsi Air Kelapa Bisa untuk Jengkolan?

Sumber: