Sejarah Carok dan Legenda Sakera di Madura, Simbol Perlawanan dan Jaga Kehormatan
Sejarah Carok dan Legenda Sakera di Madura--Foto: ist
Celurit, yang awalnya adalah simbol perlawanan, menjadi simbol kekuasaan dan pertarungan antar golongan.
Bagaimana Situasi Sekarang?
Tradisi carok masih bertahan hingga kini, meskipun sudah banyak upaya untuk menghapusnya.
Pemerintah, tokoh agama, dan tokoh adat berusaha untuk menyelesaikan konflik secara damai dan mengedepankan hukum.
BACA JUGA:Punya Historis Sejarah, 8 Barang Antik Ini Harganya Bernilai Ratusan Juta
Namun, masih ada sebagian masyarakat Madura yang tetap menganggap carok sebagai cara terakhir untuk menyelesaikan masalah kehormatan. Mereka menganggap carok sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.
Salah satu contohnya adalah insiden yang terjadi di Bangkalan, Madura, pada Jumat (12/1/2024). Kejadian ini dipicu oleh ketersinggungan di jalan, yang berujung pada perkelahian dengan menggunakan senjata tajam.
Dari enam orang yang terlibat, empat di antaranya tewas dan dua menjadi tersangka.
Kedua tersangka tidak mengalami luka sedikit pun. Kasus ini kemudian ditangani oleh Polres Bangkalan.
BACA JUGA:Gali Keajaiban dan Nilai Sejarah Koin Kuno Tertua di Dunia
Tradisi carok, yang seharusnya menjadi bagian dari sejarah, kini menjadi mimpi buruk bagi masyarakat Madura.
Carok, yang seharusnya menjadi cara untuk mempertahankan harga diri, kini menjadi alasan untuk menghilangkan nyawa.
Itulah Sejarah Carok dan Legenda Sakera di Madura, Simbol Perlawanan dan Jaga Kehormatan yang sudah ada di era Kolonial Belanda.
(Tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: