Iklan dempo dalam berita

SMPN 1 Kota Bengkulu Klaim Tidak Ada Perundungan Murid. Berikut Cerita Versi Sekolah

SMPN 1 Kota Bengkulu Klaim Tidak Ada Perundungan Murid. Berikut Cerita Versi Sekolah

Pihak SMPN 1 Kota Bengkulu membantah ada perundungan terhadap murid--

BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Salah seorang siswi SMPN 1 Kota Bengkulu inisial SS diduga dirundung teman sekelasnya.

 

Hal ini berdasarkan pengakuan Herwan yang merupakan orang tua SS kepada Dinas Dikbud Kota Bengkulu pada Selasa (7/3) lalu. Versi Herwan, dirinya juga sudah melaporkan dugaan perundungan ini ke Polsek Teluk Segara.

BACA JUGA:Adat 'Numbak Kerbau' di Perayaan HUT Bengkulu Selatan

Sementara itu Kepala SMPN 1 Kota Bengkulu, Muktarimin mengatakan Selasa sore pihak kepolisian sudah mendatangi sekolah. Kepada petugas itu, sekolah telah memberikan klarifikasi bahwa tidak ada kasus perundungan yang dialami SS di sekolah.

"Ada yang datang untuk mengklarifikasi itu (dugaan perundungan) dan sudah dijelaskan. Sudah kita sampaikan dengan pihak kepolisian," kata Muktarimin.

BACA JUGA:Tertimpa Pohon Karet, Bocah SD Kritis di Rumah Sakit

Lebih detil, walikelas SS, Tria Maria Siska mengatakan kehebohan ini bermula sejak September lalu. Menurut Tri, selama ini siswi SS beberapa kali berselisih dengan temannya karena masalah sepele.  Seperti contek-mencontek PR (pekerjaan rumah) pada September lalu. Ketika itu SS mengadu kepada orang tua dan esoknya orang tua SS datang ke sekolah.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Minggu Ini Gaji PPK dan PPS Kota Bengkulu Dibayar

Dalam laporan dugaan perundungan terbaru yang dilaporkan Herwan ke Dinas Dikbud Kota, disebabkan tugas latihan pada jam pelajaran Bahasa Inggris. Diceritakan Tri Maria, waktu itu ada siswi inisial M yang telah mengerjakan tugas Bahasa Inggri dan SS menconteknya.

Teman lainnya berinisial N juga ingin meminjam latihan milik M. Saat itu buku tersebut diambil oleh N. Lalu SS menangis dan mengadukan kejadian tersebut kepada guru PPL yang mengawas di kelas. Guru PPL itu kemudian mengantar SS ke ruang BK.

BACA JUGA:Benar-benar Ujian Psikis, Psikotes Seleksi Komisioner KPU Provinsi Dirancang Selama 6 Jam

"Karena memang tingkahnya seperti itu, jadi oleh N diambilnya aja buku (latihan milik M) ini dari SS. Lalu SS menangis dan melapor ke guru PPL yang mengawas. Jadi urusannya cuma menarik buku," cerita Tri Maria Siska.

BACA JUGA:Lapor Pak Bupati Seluma!!! Ada Warga Kungkai Baru Tinggal di Rumah Tak Layak. Butuh Program Bedah Rumah

Saat pulang sekolah, SS yang dijemput orang tuanya bertemu dengan N di jalan. Versi Wali Kelas, Tri Maria, ketika itu ayah dari SS meminta SS untuk meneriaki N dengan kata 'bodoh'.

BACA JUGA:Marbot Bernama Muhammad Itu Dihabisi Dalam Kamar. Rekonstruksi Peristiwa Pulau Baai

Esoknya orang tua SS juga datang ke sekolah melaporkan N yang ingin memukul SS. Dugaan siswa berinisial N melakukan kekerasan terhadap SS juga tidak dibenarkan. Dikatakan Tri Maria, tidak ada yang berani memukul SS.

"Siapa yang mau memukul anaknya (SS). Anaknya tersentuh (oleh teman kelas) saja tidak," tambah Tri Maria.

Pasca kasus ini menjadi heboh, Kepala SMPN 1 Kota, Muktarimin mengatakan sebagai tindaklanjut laporan ini, sekolah akan memanggil orang tua SS.

BACA JUGA:Daripada Berbuat Pidana Kedinasaan, ASN Disarankan Lakukan Ini

"Langkahnya nanti kita akan panggil, karena kita merasa tidak ada bullying di sini (sekolah). Saya terkejut dengan bahasa bullying perundungan, karena kami tidak merasakan itu," terang Muktarimin.

 

Siska Harliana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: