Doa Niat Ganti Puasa Ramadhan karena Haid, Lengkap dengan Terjemahan dan Tata Caranya
Niat dan cara ganti puasa ramadhan bagi wanita yang haid--
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Lalu hari apa saja membayar utang puasa?
Hutang puasa Ramadan boleh dibayar kapan pun kecuali pada tiga hari yang dilarang, yaitu hari raya (Idul FItri dan Idul Adha), hari-hari tasyrik, dan hari Jumat. Puasa di hari Jumat makruh hukumnya jika dilakukan secara terpisah.
BACA JUGA:Cara Pinjam Uang di BCA Mobile Rp 25 Juta Cicilan Rp 900 Ribuan, Ini Syarat Pengajuan Cepat Cair
Namun, jika digabungkan dengan hari sebelumnya (Kamis) atau hari setelahnya (Sabtu), maka tidak masalah. Hal itu didasarkan pada hadits sebagai berikut:
“Dari Juwairiyah diriwayatkan bahwa Nabi SAW masuk menemuinya di hari Jumat ketika dirinya sedang berpuasa. Beliau bertanya, ‘Apakah Anda kemarin telah berpuasa?’ Ia menjawab, ‘Tidak.’ Beliau bertanya lagi, ‘Anda hendak berpuasa esok hari?’ Ia menjawab, ‘Tidak.’ Beliau bersabda, ‘Berbukalah.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun hari yang dilarang berpuasa ganti Ramadhan dan batasan waktu Qadha :
Terdapat beberapa hari yang dilarang seseorang melakukan qadha puasa Ramadan maupun puasa sunah. Berikut ini beberapa hari yang dilarang untuk mengganti puasa qada Ramadan:
1. Puasa di Hari Raya Idulfitri (1 Syawal)
Pada waktu ini umat Islam dianjurkan untuk berbahagia, salah satunya dengan makan dan minum karena telah menjalankan puasa selama sebulan penuh.
2. Puasa pada Hari Raya Iduladha (10 Zulhijah)
Pada waktu ini, umat Islam dianjurkan untuk berbahagia bersama keluarga dengan makan dan minum.
3. Puasa di Hari-Hari Tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: