Ini Kronologi Pasutri Asal Bengkulu Utara Terseret Banjir saat di Dalam Mobil Travel, 7 Orang Tewas
Kronologi mobil terseret banjir yang menyebabkan dua warga BU meninggal dunia--
BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Mobil travel menuju Bengkulu, terseret banjir hingga masuk ke dalam sungai di Nagari Barung-Barung Belantai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (8/3).
Dikutip dari keterangan Kepala BPBD Pesisir Selatan Doni Gusrizal, jumlah kendaraan yang terseret banjir ada 3 unit, dua mobil dan satu motor.
BACA JUGA:Suami Istri Asal Bengkulu Utara Meninggal Dunia Terjebak Dalam Mobil yang Terseret Banjir
Salah satunya mobil travel yang ditumpangi oleh dua warga asal Kabupaten Bengkulu Utara. Dilaporkan bahwa 7 orang tewas dalam peristiwa ini.
Adapun identitas kedua korban asal Kabupaten Bengkulu Utara itu, masing-masing yaitu Erlindawati berusia 50 tahun, dan M. Ali Amin berusia 61 tahun, berdomisili di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya.
Identitas kedua korban ini diketahui pada Sabtu (9/3) setelah adanya tindakan identifikasi korban bencana alam dari Kecamatan Koto XI Tarusan, yang sudah diantar oleh Tim SAR gabungan ke ruang instalasi pemulasaran jenazah RSUD M. Zein Painan, Kecamatan IV Jurai, dari total 7 orang korban.
BACA JUGA:Naik Kelas, Residivis Pencurian Burung Gasak Handphone, tapi Tetap saja Polisi Lebih Pintar
Identifikasi dilakukan oleh unit identifikasi Sat Reskrim Polres Pesisir Selatan.
Informasi ini dibenarkan oleh Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Lambe Patabang Birana, melalui Kapolsek Ketahun Iptu. Freddy Simaremare. Ini setelah pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah Desa Bukit Makmur.
“Setelah kita melakukan koordinasi dengan Kades atas informasi yang kita dapat, memang benar kedua korban warga Desa Bukit Makmur,” kata Iptu. Freddy.
BACA JUGA:Cara Pinjam Uang Lewat Livin Mandiri, Dana Tunai Rp 2 Juta Cair Pakai KTP, Bisa Dicicil Bulanan
Korban Erlindawati merupakan seorang tenaga kesehatan di Puskesmas DVI Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, yang berprofesi sebagai bidan.
“Kita juga berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas, dan korban yang perempuan memang bekerja di Puskesmas sebagai bidan,” tambah Iptu. Freddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: