5 Jenis Akad Pinjaman Bank Syariah, Berserta Peranan, Keunggulan dan Manfaat Pinjaman di Bank Syariah
5 Jenis Akad Pinjaman Bank Syariah, Berserta Peranan, Keunggulan dan Manfaat Pinjaman di Bank Syariah--
Akad Pinjaman Syariah
Dalam pinjaman syariah sendiri, terdapat akad atau kesepakatan di antara pihak pemberi dana dan peminjam dana yang perlu diperhatikan.
Adapun akad pinjaman syariah yang berlaku dalam proses peminjaman dana di lembaga perbankan syariah adalah:
1. Akad Murabahah
Akad murabahah adalah akad jual beli yang disepakati donatur atau pemberi pinjaman dan peminjam.
Di sini, pemberi pinjaman akan membeli suatu barang terlebih dulu. Lalu, barang tersebut akan dijual ke peminjam dengan cara dicicil.
Namun sebelum menjualnya kembali ke peminjam, donatur akan menaikkan harga barang dulu. Jika peminjam sepakat, maka kesepakatan pun akan berlaku.
BACA JUGA:Cara Menghitung Bunga Pinjaman dengan Tenor 12 Bulan, Cek Sebelum Berutang
2. Akad Ijarah
Akad ijarah adalah akad yang mengatur penyediaan pinjaman untuk memindahkan hak guna atau manfaat barang atau jasa yang terlibat di dalamnya.
Adapun proses ini tidak perlu diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Peminjam bisa memindahkan manfaat atau hak guna barang tersebut setelah pembayaran upah sewa tanpa menjadi pemilik sahnya.
3. Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik
Berbeda dengan akad ijarah, akad ijarah wa iqtina merupakan kesepakatan pinjaman syariah di mana transaksi sewa menyewa barang diikuti dengan perubahan status kepemilikan.
Awalnya, pemberi pinjaman akan membeli barang yang dibutuhkan oleh peminjam. Kemudian, peminjam akan menyewa barang selama periode tertentu sesuai dengan kesepakatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: