Bagaimana Cara Melihat Hilal di Zaman Nabi? Ternyata Begini Caranya
Cara melihat hilal pada zaman nabi--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Bagaimana cara melihat hilal di zaman nabi? Ternyata begini caranya.
Hilal, sebagai istilah penting dalam menentukan awal bulan baru dalam Kalender Islam Hijriah, menjadi fokus utama pengamatan setiap bulan baru, terutama untuk menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Namun, bagaimana Nabi Muhammad SAW, sebagai sosok otoritatif dalam memberikan contoh kepada umat Islam, menentukan awal dan akhir Ramadhan?
Terdapat beberapa riwayat hadis yang menggambarkan metodologi Nabi Muhammad SAW dalam menetapkan awal dan akhir Ramadhan.
BACA JUGA:Apa Itu Hilal yang Menentukan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri? Bagaimana Cara Melihatnya?
Hadis yang diriwayatkan oleh Said bin Musayyab, Nabi Muhammad SAW menyampaikan, “Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah, dan jika kalian melihat hilal maka berbukalah (akhiri puasa kalian), namun jika hilal tak terlihat maka sempurnakanlah tiga puluh hari” (HR. Muslim, Al-Nasa’I, dan Ibnu Majah).
Dari hadis tersebut, kita dapat memahami bahwa Nabi Muhammad SAW menggunakan metodologi rukyatul hilal dalam menetapkan awal dan akhir bulan Ramadhan.
Beliau memberikan instruksi kepada umat Islam untuk memulai puasa ketika hilal terlihat, dan mengakhiri puasa ketika hilal terlihat kembali, sementara jika hilal tidak terlihat, umat Islam diwajibkan untuk melengkapi bulan Ramadhan menjadi 30 hari.
BACA JUGA:Jangan Terlalu Sering! Ini Efek Minuman Pemanis Buatan, Jenis-jenis dan Ciri-cirinya
Ini menunjukkan betapa pentingnya pengamatan hilal dalam menentukan agenda keagamaan utama dalam Islam.
Rukyatul hilal, sebuah konsep atau metode yang secara etimologis bermakna "melihat", memfokuskan perhatiannya pada hilal, bulan yang terkenal dengan bentuk sabit tipisnya.
Ketika digabungkan, Rukyatulhilal merujuk pada upaya untuk mengamati bulan sabit secara langsung di langit saat senja, pada waktu ghurub Syam, baik dengan menggunakan mata telanjang maupun alat bantu optik seperti teleskop atau peralatan canggih lainnya yang tersedia saat ini.
Pentingnya konsep Rukyatul hilal atau pengamatan langsung terhadap hilal terlihat dari pentingnya memperhitungkan sudut azimut dan elongasi.
BACA JUGA:Ngeri! Ini Bahaya Minuman dan Makanan yang Mengandung Pemanis Buatan untuk Anak di Bawah 5 Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: