Apa Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat Hilal? Berikut Ulasannya agar Tidak Gagal Paham
Perbedaan antara metode hisab dan rukyatul hilal--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Apa perbedaan metode hisab dan rukyat hilal? Berikut ulasannya agar tidak gagal paham.
Membahas perbedaan antara metode hisab dan rukyat hilal adalah penting dalam memahami bagaimana umat Islam menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah.
Karena kedua metode ini memiliki pendekatan yang berbeda namun sama-sama memegang peranan penting dalam menentukan momen-momen penting seperti awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha.
Mari kita selami penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara kedua metode ini untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Melihat Hilal yang Benar? Jangan Sampai Salah Begini Caranya
Momentum yang dinantikan dengan penuh kegembiraan, Hari Raya Idul Fitri, semakin mendekat. Saat ini, persiapan menjelang sidang isbat atau sidang penentuan hari raya Idul Fitri 2024 telah dimulai.
Seperti tradisi yang telah berlangsung setiap tahun, penentuan awal Ramadan dan awal Idul Fitri di Indonesia seringkali tidak sinkron di antara berbagai organisasi atau lembaga.
Perbedaan pendekatan dalam menentukan awal Ramadan kerap terjadi di Indonesia, dengan pendekatan yang beragam dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan pemerintah.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan sistem penanggalan antara kalender Hijriah dan Masehi. Oleh karena itu, penentuan awal bulan Hijriah, termasuk awal Ramadan maupun awal idul fitri, dilakukan melalui metode hisab atau rukyat.
Perbedaan pendekatan yang digunakan seringkali menjadi penyebab awal Ramadan maupun Idul Fitri di Indonesia tidak selalu bersamaan, bahkan dapat berbeda satu hari.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Melihat Hilal di Zaman Nabi? Ternyata Begini Caranya
Dalam metode rukyat menentukan awal bulan baru harus benar-benar melihat hilal secara pasti. Sedangkan, metode hisab menentukan awal bulan baru dengan cara perhitungan matematis dan astronomis.
Perbedaan metode hisab dan rukyat terkadang juga memunculkan perbedaan awal bulan baru. Biasanya awal bulan baru yang ditentukan dengan metode hisab datang sehari lebih cepat. Pun begitu, bulan baru yang ditentukan dengan metode rukyat bisa jadi jatuh pada hari yang sama dengan hasil metode hisab.
Menurut NU, penentuan hilal atau awal bulan Ramadan perlu didasarkan pada penglihatan dan pengamatan bulan secara langsung. Metode ini yang kemudian dikenal dengan rukyatul hilal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: