Jejak Penemuan Harta Karun di Proyek Exit Tol Jogonalan, Diduga Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Jejak Penemuan Harta Karun di Proyek Exit Tol Jogonalan--
Pamong Budaya Balai Pelestari Kebudayaan, Eri Budiarto, menegaskan bahwa benda kuno terbaru yang ditemukan di Wonoboyo memiliki signifikansi yang penting karena letaknya berada dalam satu lapis budaya dengan temuan harta karun emas pada tahun 1990.
BACA JUGA:Jejak Misteri Gunung Salak, Mengenai Harta Karun Belanda, Benarkah Ada?
Menurutnya, hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak benda bersejarah yang terpendam di sekitar lokasi tersebut.
Oleh karena itu, Eri Budiarto memimpin evakuasi benda-benda kuno dari Wonoboyo dan mengajak pemerintah desa (pemdes) untuk ikut mengawasi dan mengamankan lokasi penemuan tersebut.
Dengan melihat jenis temuan yang terbaru, seperti arca dan guci keramik, Eri Budiarto menyimpulkan bahwa lokasi tersebut mungkin merupakan permukiman atau hunian strata tinggi, yang pada masa lalu mungkin ditempati oleh pejabat negara atau pejabat kerajaan.
BACA JUGA:Menurut Primbon Jawa, Begini Ciri-ciri Rumah yang Menyimpan Harta Karun Ghaib
Berdasarkan pengamatan, titik terbaru penemuan benda kuno di Desa Wonoboyo berada di lahan yang sama dengan lokasi penemuan harta karun emas Wonoboyo pada 17 Oktober 1990 silam, dengan jarak hanya sekitar 100 meter di sebelah baratnya. Meskipun begitu, titik lokasi penemuan emas tersebut saat ini sudah tidak memiliki tanda-tanda lagi.
BACA JUGA:Harta Karun Berlian di Indonesia Ada di 7 Lokasi Ini, Jadi yang Terbesar
Jejak harta karun emas Wonoboyo yang terungkap dari temuan terbaru benda kuno di proyek Exit Tol Jogonalan, ruas jalan tol Solo-Jogja, menunjukkan bahwa harta karun yang ditemukan pada 25 April 2023 di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), bukanlah emas.
BACA JUGA:Harta Karun Berlian di Indonesia Ada di 7 Lokasi Ini, Jadi yang Terbesar
Penanda tradisionalnya hanya terdiri dari sepasang pohon kluwih yang masih tegak berdiri di lahan perseorangan atas nama Pak Sigit.
Di sebelah utara persis titik temuan harta karun Wonoboyo tersebut, juga sedang didirikan bangunan permanen. Namun, di titik temuan terbaru masih terlihat bata merah besar terserak, sebagian masih tertanam di dalam tanah.
Bata merah tersebut, dengan ukuran sekitar 20x33 centimeter (cm) dan ketebalan antara 9-10 cm, menurut Eri Budiarto, berasal dari era Mataram Kuno, dilihat dari ciri, ukuran, dan bentuknya.
BACA JUGA:Lokasi Harta Karun Nikel yang Jumlahnya Hingga Miliaran Ton, di Sumatera Ada Jutaan Ton
Penemuan dan lokasi penempatan benda-benda kuno Wonoboyo dianggap memperkuat keberadaan peninggalan era Mataram Kuno, abad ke-9/10 di sekitar Candi Prambanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: