Iklan RBTV Dalam Berita

Surat-surat Ibu Kartini yang Mencerminkan Pemikirannya, Habis Gelap Terbitlah Terang

Surat-surat Ibu Kartini yang Mencerminkan Pemikirannya, Habis Gelap Terbitlah Terang

Surat-surat R.A Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Surat-surat Ibu Kartini yang mencerminkan pemikirannya, Habis Gelap Terbitlah Terang.

"Habis Gelap Terbitlah Terang" adalah sebuah karya monumental yang digubah oleh Raden Ajeng Kartini, yang lebih dikenal sebagai R.A Kartini, yang mengisyaratkan era pencerahan dalam perjuangan emansipasi wanita di Indonesia. 

Buku ini tidak sekadar kumpulan surat, melainkan juga tonggak awal dalam perjalanan panjang menuju pembebasan perempuan dari belenggu tradisi dan ketidakadilan gender di masyarakat.

BACA JUGA:Jika Anda Pernah Melakukannya, Begini Cara Menebus Dosa karena Berhubungan saat Istri Menstruasi

Kumpulan surat Kartini pertama kali diabadikan dalam bahasa Belanda dengan judul "Door Duisternis tot Licht" (Habis Gelap Terbitlah Terang) pada tahun 1911.

Dalam surat-suratnya, Kartini mencurahkan pemikiran-pemikiran penuh semangat tentang keinginannya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, termasuk hak atas pendidikan dan kebebasan dalam memilih jalan hidupnya sendiri. 

Tidak hanya itu, pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan buku tersebut dalam bahasa Melayu dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran".

Penyajian dalam bahasa Melayu memungkinkan karya Kartini untuk lebih mudah diakses oleh masyarakat luas di Indonesia, memperluas jangkauan pesan emansipasi yang ingin disampaikan Kartini.

BACA JUGA:Mari Mengenal, Apa Itu Bitcoin Halving Dan Cara Kerjanya

Tahun 1938, terbitlah versi "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang dipersembahkan oleh Armijn Pane, seorang sastrawan dari gerakan Pujangga Baru.

Pane memberikan sentuhan personalnya pada karya tersebut, menyajikan kembali surat-surat Kartini dengan penekanan yang lebih mendalam, menggambarkan perjuangan Kartini dengan lebih indah dan menggugah.

Buku ini mencakup 106 surat yang dikirimkan oleh Kartini kepada berbagai temannya. Di antara para penerima surat tersebut adalah Estelle H Zeehandelaar, yang Kartini panggil Stella, J.H. Abendanon dan istrinya Rosa Abendanon, serta Profesor Anton. 

Setiap surat menggambarkan gambaran yang jelas tentang pemikiran, impian, dan perjuangan Kartini, serta menyoroti pertemanan yang erat antara Kartini dan penerima-penerima suratnya.

BACA JUGA:Bisa Ajukan Dana Rp1-10 Juta, Begini Cara Pinjam KUR Pegadaian, Lihat Besaran Cicilan Berdasarkan Tenornya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: