Kerajaan Hindu Tertua, Ini Legenda Pusaka Kerajaan Kutai yang Terpendam Setelah Sekian Lama

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kerajaan hindu tertua, ini legenda pusaka Kerajaan Kutai yang terpendam setelah sekian lama.

Legenda pusaka Kerajaan Kutai yang terpendam telah menjadi salah satu cerita yang melekat kuat dalam sejarah dan budaya Indonesia. Kerajaan Kutai memang dikenal sebagai salah satu kerajaan tertua di Nusantara. 

Terletak di tepi sungai Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong, Kerajaan ini memiliki sejarah yang kaya dan menarik.

Didirikan pada abad ke-5 Masehi atau sekitar tahun 400 Masehi, Kerajaan Kutai menjadi bukti kebesaran dan keagungan peradaban Nusantara pada masa lampau.

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini, Katanya Akan Dapat Masalah di Tempat Kerja, Mudah-mudahan Tidak Terjadi ya

Dikatakan bahwa Kerajaan Kutai, yang terletak di wilayah Kalimantan Timur, merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara.

Legenda dan cerita-cerita turun-temurun mengenai pusaka-pusaka kerajaan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang kaya.

Salah satu legenda yang terkenal adalah tentang "Tombak Tunggal Panaluan". Konon, tombak ini memiliki kekuatan magis yang luar biasa, mampu memberikan keberuntungan dan kemenangan kepada siapa pun yang memilikinya. 

Namun, ketika Kerajaan Kutai jatuh ke dalam keterpurukan, tombak ini dikabarkan disembunyikan oleh raja-raja terdahulu untuk melindunginya dari penjarahan dan kejahatan.

Selain tombak, ada juga legenda mengenai "Keris Naga Siluman", sebuah pusaka yang diyakini memiliki kekuatan gaib dan melambangkan kebesaran dan keberanian Kerajaan Kutai.

BACA JUGA:Misteri Lokasi Penyimpanan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya, Dimana Kira-kira?

Konon, keris ini memiliki kemampuan untuk memberikan perlindungan kepada pemiliknya dan mengalahkan musuh dengan mudah.

Selain itu salah satu bukti tertua tentang keberadaan Kerajaan Kutai adalah penemuan tujuh buah Yupa atau prasasti berupa tiang batu.

Yupa ini ditulis dengan menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta, menunjukkan bahwa masyarakat Kutai pada masa itu sudah mengenal agama Hindu. 

Sumber: