Iklan dempo dalam berita

Kerajaan Hindu Tertua, Ini Legenda Pusaka Kerajaan Kutai yang Terpendam Setelah Sekian Lama

Kerajaan Hindu Tertua, Ini Legenda Pusaka Kerajaan Kutai yang Terpendam Setelah Sekian Lama

Apa saja pusaka Kerajaan Kutai yang telah terkubur lama?--

Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan, serta lambang kebesaran raja.

Ahli sejarah meyakini bahwa pada tulisan yang tertera di yupa, Raja Kudungga diperkirakan berasal asli dari Indonesia.

BACA JUGA:Ini Deretan Keris Pusaka yang Paling Sakti di Tanah Jawa dengan Sisi Mistis yang Kental, Apa Sajakah Itu?

Selain yupa, Kerajaan Kutai juga memiliki benda peninggalan lainnya yang membuktikan kejayaan kerajaan ini di masa lampau.

Beberapa peninggalan Kerajaan Kutai masih bisa ditemukan di Museum Mulawarman yang letaknya ada di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara.

1. Mahkota Sultan Kutai

Mahkota Sultan Kutai, juga dikenal sebagai Ketopong Sultan, adalah simbol kebesaran dan kemegahan dari Kerajaan Kutai.

Terbuat dari bahan emas dengan berat mencapai 1,98 kg, mahkota ini menjadi salah satu warisan berharga dari masa kejayaan Kerajaan Kutai yang masih tersimpan dengan rapi di Museum Nasional Jakarta.

BACA JUGA:Misteri Keberadaan Harta Karun Kerajaan Majapahit yang Hilang, Apakah Hilang Dicuri?

Penemuan mahkota ini dilakukan sekitar tahun 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Hingga kini, mahkota Sultan Kutai menjadi salah satu daya tarik utama dalam koleksi museum tersebut.

Bahkan, Museum Mulawarman juga memiliki replika dari mahkota ini, memperkuat keberadaan serta keistimewaan sejarah Kerajaan Kutai.

2. Kalung Uncal

Kalung Uncal merupakan salah satu perhiasan berharga dari Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas.

Dengan bobot sekitar 170 gram, kalung ini memiliki liontin yang dihiasi dengan relief Kisah Ramayana, mencerminkan kekayaan budaya dan seni yang dimiliki oleh Kerajaan Kutai.

Sejak zaman Kutai Martadipura, Kalung Uncal telah menjadi atribut penting yang dipakai oleh Sultan Kutai Kartanegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: