Kisah Misteri Pusaka Kerajaan Majapahit yang Hilang dan Upaya Pencariannya oleh Empu Supo
Benda pusaka Kerajaan Majapahit yang hilang dan usaha pencariannya--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM -Kisah misteri pusaka Kerajaan Majapahit yang hilang dan upaya pencariannya oleh Empu Supo.
Keris pusaka kerajaan Majapahit sempat hilang, namun keberhasilan Empu Supo menemukan keris pusaka Raja Majapahit yang hilang menjadi momentum emas hingga menjadikannya masuk catatan sejarah Majapahit.
Menurut cerita rakyat yang berkembang, pencarian keris pusaka itu dilakukan penuh perjuangan karena harus melakukan semedi, mengelana, hingga menyamar.
BACA JUGA:Legenda Pusaka Kerajaan Cirebon dan Kekuatan Supranaturalnya, Begini Kisah Lengkapnya
Ketika masih muda, Empu Supo, yang pada awalnya bernama Supo Mandrangi, adalah seorang pemuda yang tangguh dan ulet dalam mempelajari ilmu pembuatan keris. Berkat kerja keras dan keuletannya, karya Supa Mandrangi disenangi banyak orang.
Bersama adiknya yang bernama Supagati, Ki Supo Mandrangi pun memiliki keinginan untuk mengabdi kepada Kerajaan Majapahit.
Maklum, menjadi ahli pusaka kerajaan merupakan impian banyak orang pada masa itu. Bahkan, mengabdikan diri kepada raja dianggap sebagai puncak pencapaian bagi para pembuat keris atau pusaka.
Tak disangka, ketika ingin mengabdi kepada keraton, rupanya kala itu Majapahit tengah diguncang permasalahan.
Tak dinyana, Gedong Pusaka milik raja tengah kemalingan. Satu pusaka berharga bernama keris Kanjeng Sumelang Gandring raib dari tempat penyimpanannya. Hal ini menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran di seluruh kerajaan.
Raja pun memanggil Ki Supo Mandrangi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ki Supo diminta mencari keris yang hilang, dan karena perintah raja, Ki Supo pun menyanggupi.
Meski dirinya merasa tugas itu terbilang berat dan tidak mudah untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk yang diperlukan untuk menemukan keris pusaka raja tersebut.
Terlebih lagi, Sang Raja pun bertitah bahwa apabila Ki Supo Mandrangi mampu menemukan keris tersebut, dia akan diperbolehkan mengabdi di keraton. Hal ini membuat Ki Supa Mandrangi tidak memiliki banyak pilihan selain menuruti titah raja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: