Iklan RBTV Dalam Berita

4 Peninggalan Pusaka Kerajaan Mataram yang Dipercaya Memiliki Kekuatan Besar

4 Peninggalan Pusaka Kerajaan Mataram yang Dipercaya Memiliki Kekuatan Besar

4 pusaka peninggalan kerajaan Mataram yang dipercaya memiliki kekuatan--

3. Kanjeng Kyai Pleret

Sebuah pusaka yang mengandung kisah mistis dan legenda yang begitu mendalam, memiliki akar sejarah yang menarik.

Tombak ini dulunya merupakan milik Danang Sutowojoyo atau Panembahan Senopati, sosok yang dianggap sebagai pendiri Kraton Mataram yang kini menjadi Kraton Yogyakarta. 

Konon, ceritanya dimulai dari kejadian di mana air mani Syeh Maulana Maghribi, secara tak sengaja, jatuh ke air sendang tempat mandi adik perempuan Sunan Kalijaga, Rasa Wulan.

Air mani tersebut kemudian menetes ke dalam air sendang, membuat Rasa Wulan hamil. Tetesan lainnya tiba-tiba mengeras dan berubah menjadi sebuah mata tombak yang kemudian dinamai Kanjeng Kyai Pleret.

BACA JUGA:9 Jenis Tanaman Hias Bisa Jadi Magnet Rezeki, Simpan di Dalam Kamar Tidur

4. Kanjeng Kyai Baru Klinting

Sebuah tombak yang juga diselimuti oleh aura legenda dan kepercayaan mistis. Tombak ini dulu digunakan oleh seorang abdi dalem bernama Ki Nayadarma untuk menumpas pemberontakan yang dipimpin oleh Adipati Pati Pragola. 

Asal-usul tombak ini berasal dari lidah seekor naga yang dipotong oleh Panembahan Merbabu, kakek dari Ki Ageng Mangir.

Kisah dimulai dari hukuman yang diberikan oleh Ki Ageng Mangir kepada anaknya, Baru Klinting, yang berwujud naga, untuk melingkari Gunung Merapi. 

Namun, Baru Klinting hampir saja melingkari gunung tersebut sepenuhnya, sehingga Ki Ageng Mangir memotong lidahnya dan menjadikannya sebuah mata tombak.

BACA JUGA:Syarat dan Cara Mengajukan KKB Mandiri, Bunga Kompetitif dan Jangka Waktu hingga 5 Tahun

Dari empat peninggalan pusaka Kerajaan Mataram yang memiliki kekuatan besar, kita dapat melihat betapa berharganya warisan budaya tersebut bagi bangsa Indonesia. 

Pusaka-pusaka ini tidak hanya merupakan benda mati, melainkan juga jendela menuju masa lalu yang memungkinkan kita untuk terhubung dengan akar sejarah dan kearifan nenek moyang kita. 

Melalui pemeliharaan dan penghargaan terhadap pusaka, kita tidak hanya menghormati perjuangan para leluhur dalam membentuk identitas dan budaya kita saat ini, tetapi juga mewariskan nilai-nilai tersebut kepada generasi mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: