Iklan dempo dalam berita

Segini Luas Harta Karun Tambang Nikel di Kalimantan Utara yang Resmi Serta Miliki IUP

Segini Luas Harta Karun Tambang Nikel di Kalimantan Utara yang Resmi Serta Miliki IUP

Luas Harta Karun Tambang Nikel di Kalimantan Utara yang Resmi Serta Miliki IUP--

Pada tahun 2021, INCO mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 38 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun sebelumnya. 

BACA JUGA:Wow! Ini 4 Orang Crazy Rich Karena Harta Karun Hitam, Mereka Sukses Jadi Pengusaha Batu Bara di Kalimantan

Wilayah pertambangan INCO tersebar di beberapa lokasi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Timur.

Perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan tambang nikel di Indonesia yang juga masuk ke dalam daftar BEI dengan kode INCO. Perusahaan ini menjadi produsen nikel matte dengan catatan pendapatan sebesar Rp8,3 triliun. 

Nilai tersebut merupakan pencapaian terbesar mereka yang naik sebesar 38 persen dari pendapatan semester pertama di tahun 2021. 

BACA JUGA:1 dari 5 Daerah Penghasil Harta Karun Minyak Bumi Terbesar di Indonesia, Produksi 348.000 Barel Per Hari

3. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)

PT Central Omega Resources Tbk didirikan tahun 1995. Sejak tahun 2008, perusahaan ini mulai terjun di bidang pertambangan bijih nikel dan pada tahun 2011, perusahaan mulai mengekspor bijih nikel ke luar negeri.

Dalam waktu yang relatif singkat, Perusahaan sudah mampu memproduksi bijih nikel sebanyak 3 juta ton per tahun.

BACA JUGA:Indonesia Kaya akan Hasil Alam, Segini Cadangan Harta Karun Batubara di Kalimantan Tengah

Tambang bijih nikel perusahaan berlokasi di Sulawesi, yang merupakan salah satu sumber cadangan nikel laterite terbesar di dunia, tepatnya di Morowali, Sulawesi Tengah dan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

BACA JUGA:Punya Cadangan Harta Karun Melimpah, 3 Kabupaten Ini Kuasai Pertambangan Batu Bara di Riau

Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan, pengolahan mineral, dan perdagangan hasil tambang.

Meskipun mengalami kerugian pada kuartal pertama tahun 2023, DKFT sebelumnya berhasil mencatat laba hingga Rp6,93 miliar pada kuartal pertama tahun 2022. 

Perusahaan ini memainkan peran penting dalam penyediaan bijih nikel dan feronikel di Sulawesi Tengah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: