Iklan dempo dalam berita

Kenapa Pulau Sumatera Disebut Swarnadwipa? Ini Sejarah Panjangnya

Kenapa Pulau Sumatera Disebut Swarnadwipa? Ini Sejarah Panjangnya

Kenapa Pulau Sumatera Disebut Swarnadwipa? Ini Sejarah Panjangnya--Foto: ist

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kenapa Pulau sumatera disebut swarnadwipa? Ini sejarah panjangnya.

Sumatera diatas bola dunia begitu mencolok mata karena letak maupun luasnya. 

Sumatera adalah pulau yang dianugerahi kekayaan alam begitu hebat dan hanya dapat diungguli beberapa pulau saja didunia. 

BACA JUGA:3 Daerah di Sumatera Punya Harta Karun Batu Bara Terbesar, Ada yang Punya Cadangan 500 Juta Ton

Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau Sumatra, dipimpin oleh seorang Gubernur yang berkedudukan di kota Medan.

Setelah kemerdekaan, dalam sidang pertama Komite Nasional Daerah (KND), Provinsi Sumatra kemudian dibagi menjadi tiga sub provinsi yaitu: Sumatera Utara, Sumatra Tengah, dan Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif yang disebut keresidenan yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli.

BACA JUGA:Miliki Potensi Sumber Daya Alam yang Besar, Ini Daftar Daerah Penghasil Minyak Bumi di Sumatera

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I.) No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948, ditetapkan bahwa Sumatra dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatra Tengah, dan Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 15 April 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara.

Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi pemerintahan di Sumatera. 

Dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan.

BACA JUGA:Sudah Ada Sejak Abad ke 19, Ini Daerah Penghasil Harta Karun Batu Bara di Sumatera Barat

 Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatra Utara.

Kenapa Pulau Sumatera Disebut Swarnadwipa?

Sumatera kerap disebut juga sebagai Pulau Svarnadvipa atau Swarnadwipa. Kata ini berasa dari bahasa Sansekerta yang berarti Pulau Emas.

Bukan tanpa alasan Sumatera dijuluki Pulau Emas atau Swarnadwipa. Mengutip dari tulisan Balai Arkeologi Yogyakarta berjudul 'Svarnadvipa - Yavadvipa : Antar Nusa Satu Bangsa' , Pulau Sumatera sendiri memang tercatat dalam sejarah sebagai penghasil emas.

BACA JUGA:Ini Titik Lokasi dan Daerah yang Punya Cadangan Harta Karun Batubara di Sumatera Barat

Seorang astronom dan geografi Eropa yakni Claudius Ptolomaeus pernah mengelilingi sebuah wilayah yang kemudian disebut semenanjung emas (Chryse Chersonesos). 

Ada dua versi Semenanjung Emas yang dimaksud.

Paul Wheatley menyebut kawasan itu adalah Malaka, namun lain halnya dengan ucapan Wilhelm Volz. Belia menyebut, Semenanjung Emas merupakan Pulau Sumatera. 

Untuk itu lah, Pulau Sumatera dikatakan pula sebagai Swarnadwipa alias Pulau Emas.

BACA JUGA:Miliki Cadangan 497 Juta MMBTU, Ini Titik Lokasi Tambang Gas Alam di Sumatera

Nama Lain Pulau Sumatera Selain Swarnadwipa

Selain sebutan Swarnadwipa yang disematkan untuk Sumatera, pulau satu ini juga disebut sebagai Pulau Percha dan juga Andalas. Sumatera juga ditulis dengan nama lain dalam Prasasti Pada Roco tahun 1286.

Pada prasasti tersebut terdapat pahatan bertuliskan Suwannabhumi atau yang dalam bahasa sansekerta berarti Tanah Emas. 

Ada pula sebutan Bhumi Malayu atau Tanah Melayu yang juga dipakai untuk menyebut Pulau Sumatera.

Nah itulah ulasan mengenai kenapa Pulau Sumatera disebut swarnadwipa.

 

(Novan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: