Iklan RBTV Dalam Berita

Di Maluku Keberadaannya Paling Banyak, Ini 6 Tambang Nikel Terbesar yang Ada di Indonesia

Di Maluku Keberadaannya Paling Banyak, Ini 6 Tambang Nikel Terbesar yang Ada di Indonesia

Di Maluku Keberadaannya Paling Banyak, Ini 6 Tambang Nikel Terbesar yang Ada di Indonesia--Foto: ist

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Di Maluku keberadaannya paling banyak, ini 6 tambang nikel terbesar yang ada di Indonesia, yuk simak.

Nikel merupakan bahan baku penting dalam pembuatan baterai lithium ion, yang merupakan jenis baterai yang paling umum digunakan dalam kendaraan listrik. 

BACA JUGA:Miliki Kandungan Nikel yang Berkualitas, Ini Daftar Perusahaan Nikel di Morowali

Saat ini, Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia, dengan cadangan nikel sebesar 21 juta ton. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri kendaraan listrik global.

Pemerintah Indonesia pun menargetkan untuk menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia pada 2025.

Di 2030, pemerintah Indonesia menargetkan produksi nikel olahan mencapai 7,5 juta ton.

BACA JUGA:Salah Satu Penyumbang Nikel Terbesar di Indonesia, Ini Daftar Perusahaan Nikel di Ternate

Target itu akan dicapai melalui pengembangan smelter nikel baru dan peningkatan kapasitas smelter yang sudah ada.

Nikel sendiri merupakan salah satu hasil tambang berupa logam putih keperakan yang digunakan sebagai bahan campuran untuk meminimalisasi korosi. Sebagai bahan campuran, nikel merupakan salah satu unsur yang paling melimpah persediaannya.

Namun, sebagian besar nikel berada di inti bumi yang letaknya lebih dari 1.800 mil di bawah permukaan bumi. Bahan tambang berwarna putih keperakan yang satu ini kerap digunakan untuk membuat baja tahan karat.

BACA JUGA:6 Investor Penggarap Harta Karun Nikel Terbesar di Indonesia, Maluku Mendominasi

Nikel juga digunakan sebagai campuran bahan lain agar lebih kuat menahan suhu ekstrim. Nikel diketahui memiliki sifat karsiogenik yang dapat menimbulkan risiko keracunan dan penyakit kanker.

Sifat karsiogenik pada nikel membutuhkan tindakan pencegahan khusus untuk memastikan keselamatan orang yang bekerja dan bersentuhan langsung dengan senyawa ini. Nikel merupakan mineral tambang yang ditemukan pada tahun 1751 oleh Cronstedt.

Mineral tambang yang satu ini meski tergolong bahan yang keras, tetapi bisa dibentuk. Pada awal penemuannya, nikel yang diberi nama kupfernickel atau nikolit dianggap sebagai logam pengotor tembaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: