Pemilik Mobil Wajib Tahu, Ini Efeknya jika Toyota Fortuner VRZ Dipakaikan Bahan Bakar Biosolar, Bikin Buntung

1. Bahan Bakar
Selalu isi dengan bahan bakar diesel berkualitas. Toyota Fortuner untuk produksi terbaru sudah menggunakan mesin diesel dengan teknologi commonrail turbo.

Untuk itu kebutuhan bahan bakarnya juga harus yang berkualitas. Sebaiknya beri asupan bahan bakar setara Pertamina Dex untuk mobil kesayangan kamu. Ini untuk menjaga kondisi mesin tetap prima.

BACA JUGA:Bisa Samarkan Pipi Chubby, Ini 7 Inspirasi Model Rambut Pendek Wanita, Tertarik Mencobanya?

2. Oli Mesin
Pakai oli dengan spesifikasi sesuai rekomendasi Toyota. Interval penggantian oli mesin pada mesin diesel modern berbeda dengan mobil bermesin bensin. Mobil diesel umumnya harus ganti oli tiap 5.000 kilometer (km).

Selain itu, perhatikan pula spesifikasi pelumas untuk mesin diesel tersebut. Pastikan spesifikasi oli sesuai dengan saran dari pihak Toyota dan sudah bersertifikasi API C.

BACA JUGA:Ampuh, Begini Cara Mudah Menghilangkan Kesemutan di Tangan Secara Alami

3. Filter Udara
Jangan sampai lupa untuk rutin mengganti filter udara. Mesin diesel berteknologi commonrail umumnya memiliki kompresi udara yang cukup tinggi. Ini membuat filter udara di mesin tersebut lebih mudah kotor dibanding mesin bensin. Oleh sebab itu, bersihkan filter udara setiap 5.000 km dan ganti filter udara setiap 15.000 km.

4. Filter Oli
Filter oli juga wajib diganti secara rutin. Selain kualitas oli yang harus dijaga, dalam merawat Toyota Fortuner diesel Anda juga wajib rutin mengganti filter oli. Hitungannya bisa setiap 2 kali ganti oli maka waktunya ganti filter. Ini karena dalam filter oli tersebut sudah cukup banyak terkumpul resido kotoran.

BACA JUGA:Letakkan di Depan Rumah, Ini 7 Tanaman Pembawa Rezeki Menurut Feng Shui

5. Filter Bahan Bakar
Jangan biarkan residu menumpuk di filter bahan bakar. Terakhir untuk merawat Toyota Fortuner yang bermesin diesel adalah dengan rutin mengganti filter bahan bakar.

Intervalnya bisa disesuaikan dengan petunjuk di buku pedoman pemilik kendaraan. Namun bila kerap menggunakan bahan bakar dengan kualitas rendah, maka penggantian filter sebaiknya lebih cepat dari yang disarankan.

Adapun, untuk diketahui bahwa ada banyak jenis-jenis dari biosolar. Selain biosolar B30, terdapat jenis-jenis biosolar lain yang juga melalui proses pengembangan sebagai pilihan sumber energi alternatif, antara lain:

1. Biosolar B20
Biosolar B20 adalah proses pencampuran bahan nabati dan solar dengan komposisi sebanyak 20% nabati dan 80% solar. Progam tersebut berlaku sejak Januari 2015 sesuai dengan peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015.

2. Biosolar B30
Biosolar B30 adalah proses campuran bahan yang mengandung 30% biodiesel dan 70% bahan bakar minyak solar. Produk jenis ini juga sudah berlaku pada tahun 2020 lalu, sesuai dengan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 Tahun 2015.

Perubahan tersebut mengacu atas peraturan Menteri ESDM Nomor 32 Tahun 2008 tentang penyediaan, pemanfaatan, dan tata niaga bahan bakar nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar lain.

Sumber: