Mengulik Asal Usul Suku Kaur, Tidak Boleh Menikah Semerge
Asal usul Suku Kaur--
5. Bagar Hiu
Bagar Hiu merupakan menu kuliner kegemaran Presiden Pertama Indonesia yaitu Soekarno ketika beliau menjalani pengasingannya di Provinsi Bengkulu. Secara sekilas, makanan ini mirip dengan daging rendang khas Padang. Perbedaannya ada di cara pengolahannya yaitu Bagar Hiu tidak menggunakan santan.
Makanan ini memiliki cita rasa yang unik dengan rasa khas rempah. Banyak jenis rempah yang digunakan seperti laos, kunyit, kemiri, serai, kapulaga, ketumbar, kayu manis, jahe, asam jawa, cengkeh, pala, bawang merah dan bawang putih untuk menutupi bau amis dari ikan hiu.
Meski pengolahannya tidak mudah, namun disitulah letak istimewanya menu Makanan Khas Kaur ini. Terlebih, ikan hiu hanya bisa bisa dijumpai di bulan-bulan tertentu saja seperti di bulan puasa atau Ramadhan. Banyak sekali warga yang menantikan keberadaanya.
BACA JUGA:Kapolresta Bengkulu; 'Masyarakat Tidak Wajib Bayar Parkir di 54 Gerai Alfamart' di Kota Bengkulu
6. Kelicuk dan Tapai Siwuk
Makanan Khas Kaur yang terakhir adalah Kelicuk dan Tapai Siwuk. Makanan ini merupakan jenis makanan yang dikategorikan ke dalam bebuak atau yang dalam Bahasa Indonesia berarti kue atau jajanan.
Kelicuk merupakan jajanan yang terbuat dari siwuk atau beras ketanyang dimasak dan dibungkus dengan daun pisang.
BACA JUGA:Wow! Ini 5 Pemain Bola Terkaya di Indonesia 2024, Kekayaanya Capai Miliaran Rupiah
Sedangkan Tapai Siwuk atau beras ketan yang terbuat dari fermentasi tapai dengan ragi. Kedua jajanan ini merupakan pasangan yang tak terpisahkan. Biasanya masyarakat Kaur mengkonsumsinya secara bersamaan.
Baik Kelicuk dan Tapai Siwuk, keduanya merupakan Makanan Khas Kaur yang sering dijumpai saat kita berkunjung kerumah warga terutama saat bulan-bulan tertentu seperti saat bulan puasa.
Demikianlah ulasan mengenai, asal usul suku Kaur, benarkah gadis usia 15 tahun bisa menikah?
Putri Nurhidayati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: