Luar Biasa, Cadangan Harta Karun Emas di Papua jadi Incaran Perusahaan Asing

BACA JUGA:Apakah ATM Bisa Dibobol Lewat Nomor Rekening? Ini Penjelasan dari Pihak Bank

Dengan cadangan emas sebesar ini, tidak mengherankan bahwa kabar terbaru menyebutkan bahwa perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Barrick Gold, berencana memperluas eksplorasi untuk menambah cadangan emas dan tembaga di seluruh kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

BACA JUGA:Bukan Hanya di Bengkulu! Ini Harta Karun Emas Jawa Barat yang Hasilkan 2 Ton Emas per Tahun

Mengutip Bloomberg, Chief Executive Officer Mark Bristow menyatakan bahwa tim eksplorasi Asia-Pasifik Barrick Gold tengah mencari endapan di sepanjang sabuk mineral yang luas membentang dari Pakistan hingga Papua Nugini.

BACA JUGA:Rupanya Begini Cara Memakai Gelang Emas yang Benar Agar Tampak Lebih Elegan dan Cantik

Cadangan Emas di Indonesia

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki tambang emas seluas 1.181.071,52 hektare yang tersebar di 25 provinsi. 

Di antara provinsi-provinsi ini, Papua memiliki tambang emas terbesar dengan luas mencapai 229.893,75 hektare. 

BACA JUGA:3 Ramuan Obat Alami yang Ampuh untuk Kaki Bengkak Kena Bisa Ular, Begini Cara Penggunaannya

Tambang emas tersebut tersebar di enam kabupaten, yaitu Pegunungan Bintang, Keerom, Nabire, Dogiyai, Mimika, dan Paniai. 

Cadangan bijih emas di Pulau Papua hampir mencapai 1,9 miliar ton pada tahun 2020, jumlah ini setara dengan sekitar 52% dari total cadangan bijih emas nasional.

BACA JUGA:Ramuan Herbal Ampuh untuk Penyembuh Radang Amandel, Tanpa Perlu Operasi

Selain Papua, wilayah yang memiliki cadangan bijih emas di atas 500 juta ton adalah Sulawesi dan Nusa Tenggara. 

Sementara itu, cadangan emas paling sedikit berada di Maluku. Dalam skala global, emas merupakan salah satu aset investasi yang diminati banyak orang karena harganya cenderung meningkat dalam jangka panjang. 

Hal ini juga terlihat dari data PT Aneka Tambang (Antam), di mana harga emas Antam tumbuh 60,7% dalam lima tahun terakhir, dari Rp670.000/gram pada 4 Mei 2018 menjadi Rp1.077.000/gram pada 4 Mei 2023.

Sumber: