Heboh Video 17 Detik Meteor Jatuh di Sungai Lilin Muba Sumsel? Ini Himbauan BPBD Sumsel
Heboh Video 17 Detik Meteor Jatuh di Sungai Lilin Muba Sumsel?--
Dia menambahkan bahwa bidang astronomi khususnya ditangani oleh BRIN di Bandung.
Sementara itu, Kepala BPBD Muba, Pathi Riduan, menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui adanya benda jatuh dari langit atau meteor tersebut. "Kami sudah menghubungi Camat Sungai Lilin namun Camat juga belum mengetahui hal tersebut," kata Pathi.
Camat Sungai Lilin, Tatang Jaswadi, juga belum mengetahui mengenai jatuhnya meteor di wilayahnya. "Belum tahu itu lokasinya di mana, saya juga sudah mencari informasi ke orang-orang namun belum ada yang mengetahui," ungkapnya.
BACA JUGA:Perhatikan! Begini Cara Memilih Laptop untuk Anak Sekolah Agar Tidak Salah Pilih, Ikuti 7 Cara Ini
Imbauan Kepala BPBD Sumsel
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, M. Iqbal Alisyahbana, meminta warga Sungai Lilin, Musi Banyuasin (Muba) untuk melapor jika melihat langsung meteor jatuh.
Warga di sekitar Muba juga diminta melapor jika menemukan serpihan meteor yang diduga melintasi langit Muba berdasarkan video viral yang beredar di media sosial.
BACA JUGA:5 Risiko tidak Bayar Pinjol Ilegal, Nomor 3 Sering Buat Orang Bundir
"Jika ada masyarakat yang mengetahui informasi terkait meteor jatuh bisa melaporkan ke pihak terkait, sampaikan lokasi jatuhnya di mana," ujar Iqbal saat dikonfirmasi pada Selasa, 11 Juni 2024.
Ia menyebut sudah mengonfirmasi video viral tersebut ke sejumlah pihak, termasuk BPBD Muba dan Camat Sungai Lilin. "Dari konfirmasi ke BPBD Muba dan Camat Sungai Lilin, tidak ada meteor jatuh," jelasnya.
BACA JUGA:Bersumber dari APBN, Ini Rincian Dana Desa Kabupaten Nias Utara 2024
Sampah Antariksa atau Meteor?
Meteor yang terlihat di Muba tersebut bisa saja merupakan sampah antariksa. Menurut unggahan di Instagram Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), sampah antariksa bisa berupa sisa peralatan buatan manusia yang ada di langit, seperti pecahan satelit atau roket yang bertabrakan, atau satelit yang sudah tidak beroperasi.
Sampah antariksa ini memberikan potensi bahaya jika masuk kembali ke atmosfer bumi (re-entry) dan kemudian jatuh ke bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: