Iklan RBTV Dalam Berita

Teka Teki Harun Masiku yang Masih Buron, Dimanakah Persembunyiannya Sekarang?

Teka Teki Harun Masiku yang Masih Buron, Dimanakah Persembunyiannya Sekarang?

Teka Teki Harun Masiku yang Masih Buron--

"Saya kira terpenting kami sangat serius menyelesaikan setidaknya tiga perkara atau tak sangka yang kini berstatus DPO," kata Ali.

"Kalau ada, pasti kami tindaklanjuti, pencarian secara aktif pasti kami lakukan."

BACA JUGA:Simak Penyaluran Lengkap Rincian Dana Desa Kabupaten Pidie Jaya 2024

Ali mengatakan kerja sama KPK dengan Divisi Hubinter Polri bakal memperkuat pencarian terhadap orang-orang yang diburu KPK.

Beberapa waktu lalu KPK juga mengirimkan tim ke negara tetangga untuk mencari keberadaan Harun di masjid, apartemen, hingga gereja. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Cari Spek Cristiano Ronaldo, Siapa Calon Striker Naturalisasi Indonesia Ronde 3

Sementara itu, mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo, menyayangkan terjadinya kegaduhan antara KPK dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam penuntasan kasus buron Harun Masiku ini.

Menurutnya, pencarian Harun Masiku hanya bisa dilakukan ketika buron tersebut merasa tidak diintai karena kewaspadaannya akan berkurang.

Selain itu, Yudi menyebut orang-orang yang menyembunyikan Harun Masiku sekaligus mendanai pelariannya tentu akan memikirkan strategi lainnya agar Harun Masiku tetap tidak tertangkap.

BACA JUGA:Begini Kronologi Awal Kasus Harun Masiku Hingga jadi Buronan KPK

Yudi mencontohkan ketika dia masih jadi penyidik KPK terdapat beberapa buron yang pernah dia dan timnya tangkap. Menurut Yudi, terdapat empat kunci untuk menangkap buron.

"Pantau orang terdekatnya seperti keluarga, cek tempat diduga persembunyiannya, gunakan peralatan IT misal untuk memantau komunikasi pihak terkait, dan memantau bahkan memutus aliran dana yang diduga untuk membiayai Harun Masiku selama dalam pelarian," ucap Yudi.

BACA JUGA:Solusi untuk Memori Hp Penuh! Simak Ini 15 Cara Atasi Memori Hp Penuh yang Bikin Badmood

Kemudian, Yudi menyinggung soal perspektif politis yang mengatakan kasus ini jalan di tempat saat KPK dipimpin oleh Firli Bahuri.

"Memang ada sebagian anggapan terdapat perspektif politis karena baru setelah Firli tidak menjadi ketua KPK kasus ini kembali diangkat, sementara saat masa Firli jalan di tempat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: