10 Saksi Diperiksa Terkait Kematian Karyawan SPBU, Polisi Tunggu Hasil Autopsi
Waka Polresta Bengkulu AKBP Max Mariners--
Hal ini ditegaskan Paman korban Suryanto (52), kendati ada bekas jeratan tali di leher, dia mengaku baru kali ini mendapati jenazah yang dilaporkan gantung diri mengeluarkan darah segar, dari mulut, hidung dan telinga tiada henti saat dimandikan.
"Saya berkeyakinan jika anak kami ini sengaja dibunuh, bukan gantung diri, kalau bekas tali jeratan di leher memang ada, tapi mana ada orang gantung diri dari mulut, hidung dan telinganya keluar darah terus waktu dimandikan," tegas Suryanto.
Lanjutnya, pihak keluarga korban mengakui jika selama ini korban bercerita kerap ribut mulut dengan istrinya. Namun dalam perkara ini, paman korban menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian untuk mengungkapnya.
BACA JUGA:Selain Enak, Ini 7 Manfaat Konsumsi Belut untuk Kesehatan Tubuh, Berani Mencoba?
"Iya, almarhum pernah bercerita jika rumah tangganya dalam keadaan tidak baik, sering ribut dengan istrinya, entah masalah apa yang diributkan, tapi kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkapnya," tutur Suryanto.
Sebelumnya proses autopsi dilakukan oleh Dokter Forensik Biddokes Polda Bengkulu dr. Marlis Tarmizzi, Sp.FM ini dengan didampingi sejumlah personel dari Polresta Bengkulu, Polsek Kampung Melayu, Polres Seluma dan Polsek Talo.
Proses autopsi ini berlangsung kurang lebih 3 jam lamanya, dari pukul 09.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB pada Rabu siang (12/6/2024), di TPU Desa Taba Kecamatan Talo Kecil.
Proses autopsi ini juga disaksikan perangkat desa dan ratusan warga Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil yang rela menanti proses autopsi hingga selesai.
Rendra Aditya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: