Jangan Anggap Remeh! Ini 7 Dampak Anak sering Dimarahi dan Dibentak
Dampak anak yang sering dimarah dan dibentak--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Jangan anggap remeh! Ini 7 dampak anak sering dimarahi dan dibentak.
Masih banyak orang tua menggunakan metode bentakan, teriakan bahkan pukulan yang mereka percayai bahwa itu adalah cara yang paling efektif agar anak menuruti perkataan orang tua.
Namun ada yang tidak disadari oleh orang tua, bahwa cara ini akan menanamkan banyak dampak negatif pada diri anak. Lantas, apa saja dampak anak sering dimarahi dan dibentak? Simak artikel ini hingga akhir untuk mengetahuinya.
BACA JUGA:Dana Desa di Kabupaten Batang Tahun 2024, Ini Rinciannya per Desa
Perlu diketahui dengan seringnya dikasari atau dibentak, tak menutup kemungkinan anakpun akan tumbuh menjadi anak dengan karakter pemarah. Berikut ini dampak anak sering dimarahi dan dibentak:
1. Menghambat Perkembangan Otak
Salah satu dampak yang paling signifikan dari sering dimarahi dan dibentak adalah pengaruhnya terhadap perkembangan otak anak.
Menurut Parenting for Brain, bentakan ringan dapat mengakibatkan penurunan integritas white matter di beberapa wilayah otak yang berperan dalam fungsi kognitif penting seperti IQ verbal, pemahaman, dan perkembangan bahasa.
Ini berarti bahwa anak-anak yang sering mengalami bentakan mungkin mengalami hambatan dalam kemampuan belajar dan berkomunikasi, yang dapat berdampak jangka panjang pada prestasi akademis dan kemampuan sosial mereka.
BACA JUGA:Dana Desa di Kabupaten Jepara Tahun 2024, Berikut Rinciannya per Desa
2. Menurunkan Bonding dengan Orang Tua
Sering dimarahi dan dibentak juga dapat berdampak negatif pada bonding atau ikatan emosional antara anak dan orang tua. Ketika anak merasa sering ditekan atau dibentak, ini dapat menyebabkan terputusnya hubungan yang sehat antara mereka.
Anak mungkin merasa sulit untuk merasa nyaman atau terbuka terhadap orang tua mereka, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kemampuan mereka dalam membangun hubungan yang intim di masa dewasa.
3. Rendahnya Harga Diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: