Iklan dempo dalam berita

Apa Boleh Air Radiator Merah dan Hijau Dicampur? Begini Penjelasannya!

Apa Boleh Air Radiator Merah dan Hijau Dicampur? Begini Penjelasannya!

Apa Boleh Air Radiator Merah dan Hijau Dicampur?--

Mencampur Coolant Berbeda Warna

Mencampurkan coolant dengan warna berbeda sebenarnya sah-sah saja menurut Andika. Namun, ada efek visual yang terjadi ketika kedua warna tersebut dicampur, yaitu perubahan warna menjadi keruh.

"Jika dilihat dari campuran kedua warna tersebut, hasilnya warna air radiator jadi keruh, coklat kehitaman," ucapnya.

Pada umumnya, coolant baru memiliki warna hijau terang atau merah terang. Namun, seiring waktu dan pemakaian, warna tersebut bisa berubah menjadi hijau gelap atau merah gelap.

Arief Hidayat, founder Wealthy Automotive Care, menjelaskan bahwa perubahan warna ini sangat umum terjadi dan bisa dialami oleh semua merek radiator coolant.

BACA JUGA:Tragis! Wartawan Rico Sempurna Pasaribu dan Keluarganya Tewas Terbakar, Diduga Usai Beritakan Ini

Penyebab Perubahan Warna Coolant

Perubahan warna pada radiator coolant bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kesalahan dalam aplikasi. Kondisi ini sangat umum terjadi dan bukan hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan, namun tetap perlu diwaspadai.

"Perubahan warna coolant bisa menurunkan performanya. Radiator coolant yang baik memiliki kadar pH netral, tetapi jika tercampur cairan lain, bisa menjadi asam atau basa, sehingga menimbulkan korosif atau menurunkan titik didih," tambah Arief Hidayat.

Arief menyarankan agar pemilik kendaraan selalu memastikan coolant yang digunakan adalah dari merek dan warna yang sama. Jika terdapat campuran warna yang berbeda, sebaiknya dilakukan pergantian coolant secara menyeluruh untuk menghindari masalah performa pada sistem pendingin mesin.

BACA JUGA:Review Hyundai Casper EV 2024, Kira-kira Berapa Harganya? Coba Cek di Sini

Risiko Mencampur Coolant Berbeda Warna

Mencampur coolant berbeda warna bisa menyebabkan beberapa risiko pada sistem pendingin kendaraan.
Salah satunya adalah perubahan sifat kimiawi coolant yang dapat berdampak pada performa mesin.

Misalnya, kadar pH coolant yang seharusnya netral bisa berubah menjadi asam atau basa, menimbulkan korosi pada komponen mesin, dan menurunkan titik didih coolant.

Salah satu cara untuk mendeteksi perubahan ini adalah dengan memperhatikan warna coolant yang dituangkan. Jika warna coolant yang baru berbeda dengan yang sebelumnya, perubahan warna pasti akan terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: