Masyarakat Jawa Harus Tahu, Ini 5 Keistimewaan Malam 1 Suro yang Diyakini Penuh dengan Nilai Spiritual
5 Keistimewaan Malam 1 Suro yang Diyakini Penuh dengan Nilai Spiritual--
3. Tapa Brata
Tapa Brata ditujukan untuk mencari ketenangan dan netralitas di dalam jiwa. Tapa Brata dilakukan pada malam 1 Suro untuk menjalankan tradisi Tapa Brata.
Karena malam ini dianggap sakral bagi masyarakat Jawa, dan menjadi momen-momen untuk instropeksi diri. Tapa Brata dalam bahasa jawa bisa diartikan menjadi mengasingkan diri dari keramaian.
BACA JUGA:Gus Baha Ajarkan Amalan Malam 1 Suro, Diantaranya Membaca Kalimat Tasbih 10 kali
Larangan dan Pantangan Malam 1 Suro
Dilansir dari jurnal berjudul Makna Komunikasi Ritual Masyarakat Jawa oleh Galuh Kusuma Hapsari, terdapat larangan dan pantangan yang dikaitkan dengan mitos Malam 1 Suro.
Berikut penjelasannya:
1. Larangan keluar di malam hari
Masyarakat mempercayai bahwa pada malam 1 Suro lebih baik berdiam diri di rumah terutama saat malam hari. Bila dilanggar maka dipercaya akan mendatangkan kesialan atau hal negatif.
2. Tidak boleh mengadakan pesta atau hajatan
Menggelar acara pesta pernikahan, sunatan, dan lainnya di malam 1 Suro dipercayai pamali dan hanya akan mendatangkan bencana.
Namun, dalam Islam sebenarnya tidak ada aturan mengenai waktu yang tepat untuk menikah dan tidak ada larangan menikah di bulan tertentu termasuk bulan Muharram.
BACA JUGA:5 Mitos Malam 1 Suro, Nyi Roro Kidul Keluar dari Laut dan Pintu Gaib Terbuka
3. Tidak boleh berbicara atau berisik
Salah satu ritual yang hanya ada di Keraton Yogyakarta ialah mubeng benteng dan tapa bisu atau tidak berbicara pada saat malam 1 Suro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: