Iklan dempo dalam berita

Menelusuri Fenomena Remaja Jompo, Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya!

Menelusuri Fenomena Remaja Jompo, Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya!

Fenomena Remaja Jompo--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Menelusuri fenomena remaja jompo, kenali penyebab serta cara pencegahannya!

Di era modern ini, masalah kesehatan tidak hanya menjadi perhatian bagi kalangan dewasa dan orang tua.

Generasi muda, terutama remaja, kini juga mulai menghadapi gangguan kesehatan yang sebelumnya identik dengan usia lanjut, salah satunya adalah nyeri sendi.

Saat ini, kondisi seperti itu dikenal sebagai fenomena "Remaja Jompo."

BACA JUGA:Ini Profil dan Skandal Hasyim Asy'ari yang Berujung Dipecat dari Jabatan Ketua KPU RI

Fenomena ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan buruk, dan gaya hidup tidak aktif. Artikel ini akan membahas secara mendalam penyebab dan cara mencegah fenomena remaja jompo.

Fenomena remaja jompo mengacu pada kondisi di mana remaja mengalami gejala-gejala yang biasanya lebih sering dialami oleh orang tua, seperti pegal-pegal, mudah lelah, masuk angin, dan sakit punggung.

Gejala-gejala ini menunjukkan kondisi fisik yang tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Meski tidak berbahaya secara langsung, kondisi ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang seperti diabetes, asam urat, dan kolesterol tinggi jika dibiarkan terus-menerus. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk menjaga gaya hidup sehat dan aktif.

BACA JUGA:Simak, Begini Cara Daftar M-Banking BRI jika Sudah Punya Rekening, Registrasi Sendiri Tanpa ke Bank!

Menurut dr. Adrian Setiaji, seorang residen Physical Medicine and Rehabilitation, gaya hidup modern yang sering melibatkan kebiasaan duduk lama di depan komputer memperburuk kesehatan sendi.

"Pekerja kantoran sering mengalami nyeri sendi akibat posisi duduk yang statis dan penggunaan komputer berlebihan tanpa istirahat cukup, serta postur tubuh yang tidak ergonomis,” ungkap dr. Adrian saat memberikan edukasi kesehatan di arena PRJ, Jakarta Utara.

Sebuah studi dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 35 persen masyarakat Indonesia mengalami kurangnya aktivitas fisik, yang dapat meningkatkan risiko kematian hingga 30 persen dibandingkan dengan mereka yang aktif.

Bahkan, WHO mencatat bahwa kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab kematian nomor empat di dunia.

BACA JUGA:MasyaAllah! Ini Keistimewaan Bagi Orang Tua Jika Anak Hafal Al-Qur'an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: