Iklan RBTV Dalam Berita

Ini Pesona Enggano, Pulau di Bengkulu yang Dekat Australia

Ini Pesona Enggano, Pulau di Bengkulu yang Dekat Australia

Ini Pesona Enggano, Pulau di Bengkulu yang Dekat Australia--

Penduduk asli Pulau Enggano adalah Suku Enggano, yang terbagi menjadi lima puak asli (penduduk setempat menyebutnya suku). Semuanya berbahasa sama, Bahasa Enggano dalam sehari-hari.

Suku atau Puak Kauno yang mulai menempati tempat ini pada zaman Belanda (sekitar tahun 1934). Selain Suku Kauno, terdapat Suku Banten (pendatang), dan empat suku lainnya.

BACA JUGA:Merugi Terus, Pedagang Takjil di Wisata Taman Kuliner Seluma Kompak “Angkat Kaki”

Penduduk pulau ini rata-rata hidup dari perkebunan kakao dan merica/lada yang hasilnya dijual ke Kota Bengkulu. Mayoritas penduduk Enggano muslim, sisanya Kristen Protestan, dan lainnya, termasuk sejumlah penduduk asli yang masih beragama ameok, sejenis kepercayaan Animisme.

Kawasan Enggano memiliki beberapa pulau-pulau kecil, yaitu Pulau Dua,Merbau, Bangkai yang terletak di sebelah barat Pulau Enggano, dan Pulau Satu yang berada di sebelah selatan Pulau Enggano. 

BACA JUGA:Ini 20 Besar Calon Komisioner KPU Lebong, Rejang Lebong, Mukomuko dan Bengkulu Utara

Luas lahan hutan di Enggano masih cukup lebat. Ada 3.724,75 ha merupakan hutan desa, 24.184 hutan ulayat, hutan nibung 719 ha, hutan waru 465,25 ha, rawa 1.967,75 ha, sawah 301,75 ha, perkebunan 2.614,50 ha, perkampungan 123,25 ha, hutan bakau 1.710,50 ha, dan hutan keramat 394,74 ha. 

Pulau Enggano dialiri sejumlah sungai besar seperti Kikuba, Kuala Kecil, Kuala Besar, Kahabi, Kinono, dan Sungai Berhawe serta beberapa sungai kecil antara lain Kaay, Kamamum, Maona, dan Sungai Apiko. 

BACA JUGA:Satu Korban Tenggelam Belum Ditemukan, Basarnas Susuri Tepi Pantai

Karakteristik pantai-pantainya dapat dikategorikan dalam 5 tipe utama yaitu pasir berlumpur, pasir, pasir berkarang, pasir karang berlumpur, dan pantai karang berbatu. Karakteristik pantai di Pulau Enggano erat kaitannya dengan keberadaan ekosistem terumbu karang dan mangrove. 

Garis pantainya mencapai 112 Km mempunyai luas mangrove yang paling luas di Provinsi Bengkulu. Hutan bakau di Pulau Enggano mempunyai ketebalan antara 50-1500m. Tanjung Kaana merupakan daerah yang mempunyai hutan mangrove paling lebat,ketebalannya mencapai 1000m. Di beberapa pantainya masih banyak terdapat ular laut yang beracun. 

BACA JUGA:Berikut Daftar Nama Honorer Se-Indonesia yang Disebut akan Diangkat ASN Tanpa Tes. Cek Daftar 6

Potensi pariwisata, dikutip dari laman bengkuluinteraktif, di Pulau Enggano antara lain wisata alam, bahari, budaya, sejarah, dan wisata berburu. Wisata berburu dapat dilakukan di Taman Buru Gunung Nanua seluas 10.000 Ha, dengan aneka jenis flora dan fauna langka. Target sasaran pemburuannya adalah babi hutan, sapi liar dan kerbau liar. 

Wisata alam daratan lebih banyak berupa kegiatan penjelajahan hutan wisata (hutan suaka alam) yang keasliannya tetap terjaga. Beberapa obyek wisata alam berupa kawasan konservasi antara lain Hutan Suaka Alam Kioyo I dan Kioyo II,Hutan Suaka Alam Teluk Klowel, Hutan Wisata Alam Tanjung Laksaha, dan Hutan Suaka Alam Bahuewo. 

BACA JUGA:Lima Kader KAHMI Lolos 20 Besar Calon Komisioner KPU Kepahiang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: