Iklan dempo dalam berita

Wilayah Indonesia yang Mempunyai Risiko Bencana Alam Tertinggi, Ini 6 Faktor Penyebabnya

Wilayah Indonesia yang Mempunyai Risiko Bencana Alam Tertinggi, Ini 6 Faktor Penyebabnya

Wilayah Indonesia yang Mempunyai Risiko Bencana Alam Tertinggi--

Perlu diketahui, penilaian didasarkan pada aspek bahaya, kerentanan, kerugian, kerusakan, dan kapasitas daerah. 

Itulah wilayah Indonesia yang mempunyai risiko bencana alam tertinggi. Bencana alam itu terjadi karena kondisi geografis Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik. Kondisi ini menyebabkan tabrakan lempeng tektonik yang menimbulkan gempa bumi. 

BACA JUGA:Catat, Ini Daftar Barang Berharga yang Bisa Digadaikan dan Hasilkan Uang di Pegadaian 

Namun, faktor bencana alam bukan hanya dari kondisi geografis saja. Masih ada beberapa faktor penyebab lainnya, seperti geologi dan sosial. 

Berikut enam faktor penyebab kerentanan bencana alam di Indonesia:

1. Kondisi morfologi yang rawan bencana 

Indonesia dikenal dengan kondisi morfologinya yang cukup beragam. Mulai dari dataran tinggi, seperti pegunungan, hingga dataran rendah, misalnya pantai. 

Kondisi morfologi yang beragam ini ternyata cukup berbahaya, karena sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana alam. Walau berbahaya, masih banyak warga rela bermukim di kawasan morfologi yang rawan. 

Misalnya, tebing curam hingga lereng pegunungan yang rawan. Hal ini tentunya sangat membahayakan keselamatan warga.

BACA JUGA:Prediksi Susunan Pemain Spanyol VS Inggris Final Euro 2024, Bagaimana Prediksi Skor?

2. Kerusakan lingkungan 

Kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor utama penyebab bencana alam. Banyak warga merusak hutan, menebang pohon sembarangan, bahkan membakar hutan.   

Akibatnya, banjir sering terjadi, dan polusi udara pun makin tak terkendali. Lantaran, tidak ada tempat yang layak untuk menampung tingginya curah air hujan dan udara kotor tersebut.

BACA JUGA:Mainkan Lamine Yamal di Final Euro 2024, Spanyol Bisa Kena Denda Rp 526 Juta

3. Kemiskinan 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: