Iklan RBTV Dalam Berita

Terungkap Rahasia Emas 57 Ton Milik Soekarno di Bank Swiss, Bagaimana Nasibnya?

Terungkap Rahasia Emas 57 Ton Milik Soekarno di Bank Swiss, Bagaimana Nasibnya?

Terungkap Rahasia Emas 57 Ton Milik Soekarno di Bank Swiss, Bagaimana Nasibnya?--foto:ist

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Terungkap rahasia emas 57 ton milik soekarno di Bank Swiss, bagaimana nasibnya?

Presiden pertama Indonesia, Soekarno, sering kali disebut-sebut oleh masyarakat memiliki harta berupa emas batangan seberat 57 ton yang disimpan di Bank Swiss.

Isu harta emas Soekarno di Swiss pertama kali dirilis oleh Kronen Zeitung, sebuah perusahaan koran asal Austria. 

BACA JUGA:Sempat jadi Misteri, Rahasia Emas 57 Ton Soekarno di Swiss Terkuak, Begini Fakta Sesungguhnya

Dalam berita yang rilis pada 17 dan 19 Desember 2012 itu memberitakan tentang harta warisan yang dimiliki Soekarno bernilai US$180 juta atau setara Rp1,74 triliun masih tersimpan di Union Bank of Switzerland.

Sayang, di tidak dijelaskan secara detail bentuk harta yang masih tersimpan di Bank Swiss.

Jurnalis yang menulis berita tentang harta karun Soekarno, Klaus Loibnegger memperkuat beritanya dengan mewawancarai Gustav Jobstmann, seorang mediator keuangan asal Austria.

BACA JUGA:Lokasi Ribuan Ton Harta Karun Emas yang Masih Jadi Misteri di Indonesia, Salah Satunya Harta Karun Soekarno

Kepada Loibnegger, Jobstmann mengaku dirinya memiliki dokumen bukti eksistensi kepemilikan harta Soekarno di Bank Swiss. 

Dia juga mengaku telah menghubungi salah satu anggota keluarga Soekarno bernama Seno Edy Sukanto untuk membantu proses pencairan harta warisan Soekarno.

Mendengar isu itu, Puan Maharani cucu dari Bung Karno menegaskan bahwa tidak ada keluarga yang bernama Edy. 

BACA JUGA:Teka-teki Harta Karun Peninggalan Soekarno yang Belum Ditemukan, Benarkah Adanya?

Rahasia Emas 57 Ton Milik Soekarno di Bank Swiss, Bagaimana Nasibnya?

Dirangkum dari berbagai sumber, jika mengacu pada data-data sejarah, tampaknya Soekarno tidak memiliki harta sebanyak itu. Fakta sejarah memaparkan bahwa selama menjadi Presiden Soekarno hidup kesulitan. Hal ini diungkap oleh Soekarno sendiri dalam wawancaranya kepada jurnalis AS, Cindy Adams.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: