Segini Kekayaan JD Vance, Senator yang Dipilih Donald Trump Jadi Cawapres Pemilu Amerika Serikat 2024
Segini Kekayaan JD Vance, Senator yang Dipilih Donald Trump Jadi Cawapres Pemilu Amerika Serikat 2024--Foto: ist
Pada 2016, buku Vance diterbitkan, dan dia kembali ke Ohio. Saat itu, ia berencana memulai karier politik. Vance bertemu Usha Chilukuri saat di Yale Law School. Mereka menikah pada 2014, dan memiliki tiga anak.
Joe Biden Kecam Penunjukkan JD Vance Jadi Cawapres Donald Trump
Joe Biden akan melawan Donald Trump dalam pemilihan presiden (Pilpres) AS yang akan dilaksanakan pada 5 November 2024.
Partai Demokrat berusaha menggambarkan JD Vance, yang merupakan Senator Ohio, sebagai seorang ekstremis pembela hak aborsi dan dulu menentang Donald Trump, namun kini menjadi cawapresnya.
Kandidat petahana, Presiden AS Joe Biden, bahkan mengunggah postingan di media sosial X setelah penunjukkan JD Vance sebagai cawapres Donald Trump.
BACA JUGA:Selain Donald Trump, Ini Deretan Kepala Negara yang Pernah Ditembak
"Berikut ini adalah kesepakatan tentang J.D. Vance. Dia berbicara banyak tentang hak para pekerja. Namun sekarang, dia dan Trump (malah) ingin menaikkan pajak untuk keluarga kelas menengah sambil mendorong lebih banyak pemotongan pajak untuk orang kaya.
Yah, saya tidak bermaksud membiarkan mereka. Dan jika Anda setuju dengan saya, bantulah," tulisnya di akun @JoeBiden, Selasa (16/7/2024).
Joe Biden mengejek JD Vance sebagai tiruan Donald Trump terkait semua isu.
Tim kampanye Joe Biden dan sekutunya juga berusaha menyoroti tindakan JD Vance yang meremehkan upaya Donald Trump untuk membatalkan hasil pemilu 2020.
Selain itu, tim kampanye Joe Biden mulai melancarkan serangan melalui media sosial setelah JD Vance ditunjuk jadi cawapres Donald Trump.
BACA JUGA:Kondisi Terbaru Donald Trump Usai Dikabarkan Ditembak Saat Kampanye, Begini Respon Pejabat AS
"Vance akan melakukan apa yang tidak akan dilakukan Mike Pence pada tanggal 6 Januari; berusaha sekuat tenaga untuk mendukung Trump dan agenda MAGA-nya yang ekstrem, bahkan jika itu berarti melanggar hukum dan tidak peduli dengan kerugian yang akan dialami rakyat Amerika," kata Jen O'Malley Dillon, yang memimpin kampanye Joe Biden, dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, mereka juga menyerang pandangan Donald Trump tentang hak bagi negara bagian untuk mengatur prosedur aborsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: