Iklan dempo dalam berita

6.000 Ton Emas Peninggalan Jepang Belum Ditemukan, Ini Petunjuk Lokasinya, Bisa Jadi Nasib Anda Menemukannya

6.000 Ton Emas Peninggalan Jepang Belum Ditemukan, Ini Petunjuk Lokasinya, Bisa Jadi Nasib Anda Menemukannya

Misteri 6.000 ton emas peninggalan Jepang--

BACA JUGA:Saka Tatal Jalani Ritual Sumpah Pocong, Buktikan Dirinya Bukan Pembunuh Kasus Vina, Apa Itu Sumpah Pocong?

Kekayaannya tersebar di beberapa bank di Eropa. Dia mengaku kaya bukan karena korupsi tapi karena harta karun.

Profesor Rico Jose, seorang peneliti dari Universitas Filipina mempertanyakan soal harta karun Yamashita ini. Jose menilai Emas Yamashita hanya mitos. “Tahun 1943 Jepang tak lagi menguasai lautan. Kecil kemungkinan emas ini dibawa ke Filipina,” kata Jose kepada media Filipina.

Namun analisa Jose tak menyurutkan niat para pencari harta karun. Jika tak di Filipina, maka tentu ceceran emas rampasan Jepang ini masih ada di negara-negara lain. Termasuk Indonesia. Adakah yang masih tersisa?

Jejak Peninggalan Jepang di Sulawesi Selatan: Konon kabarnya, di Indonesia, khususnya di daerah Sulawesi Selatan juga masih ada sisa peninggalan harta karun Jenderal Yamashita. 

Adalah wilayah sekitar bekas pangkalan udara Jepang yang ada di daerah Malimpung, kecamatan Patampanua, kabupaten Pinrang. Pangkalan udara dengan kode ICAO WAAG ini, yang masih terdaftar di situs World-Airport-Codes.com, merupakan salah satu pangkalan udara militer Jepang pada masa perang dunia kedua.

BACA JUGA:Rekomendasi 5 HP Infinix Kamera Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp 1 Jutaan, Cek Spesifikasinya

Letaknya yang strategis, menjadikan pangkalan udara ini disebut sebagai salah satu titik tempat menampung emas timbunan Jenderal Yamashita, karena letaknya nyaris di tengah Indonesia, jarak Utara – Selatan atau Timur-Barat jaraknya hampir sama. Karena posisinya yang strategis, sekitar tahun 2010 yang lalu sempat muncul wacana pemindahan Lanud Sultan Hasanuddin dan salah satu kandidat lokasinya adalah bekas pangkalan udara Jepang di Malimpung selain bekas pangkalan udara Belanda di kabupaten Takalar.

Salah satu area yang sempat menjadi buah bibir masyarakat setempat adalah adanya terowongan yang menghubungkan pangkalan tersebut dengan gunung Paleteang. 

BACA JUGA:Tidak Hanya BBM! Mahalnya Harga Tiket Pesawat Ternyata juga Disebabkan Hal Berikut

Rumor yang sempat beredar juga mengatakan, salah satu alasan pendirian kantor konsulat Jepang di Makassar adalah untuk mengawasi wilayah tersebut. Berdasarkan cerita warga sekitar, sekitar tahun 80-an, ada utusan dari konsulat Jepang yang rutin mendatangi wilayah itu.

Itulah ulasan mengenai Peninggalan harta karun emas jarahan tentara Jepang di Perang Dunia II, ada 6.000 ton dan masih misteri.

 

Sheila Silvina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: