6.000 Ton Emas Peninggalan Jepang Belum Ditemukan, Ini Petunjuk Lokasinya, Bisa Jadi Nasib Anda Menemukannya
Misteri 6.000 ton emas peninggalan Jepang--
Pada 23 Februari 1946, Pengadilan militer Amerika Serikat di Filipina mengeksekusi mati Jenderal Tomoyuki Yamashita.
Dia digantung dengan tuduhan melakukan kejahatan perang selama perang Dunia II. Jenderal Tomoyuki Yamashita digelari Harimau Malaya.
Di awal Perang Dunia II Yamashita dengan mudah merebut Singapura yang dipertahankan pasukan gabungan Inggris dan sekutu.
Saat itu 30.000 Tentara Jepang berhasil menawan 130.000 tentara Inggris, India dan Australia. Sepanjang sejarah, inilah rekor terbanyak tentara Inggris menyerah.
Namun rupanya selain berperang kekaisaran Jepang membebankan misi khusus pada Jenderal Yamashita.
BACA JUGA:Aturan Restrukturisasi KUR Segera Terbit, Pelaku Usaha Mikro Bisa Pinjam Modal dengan Bunga Rendah
Mereka diperintahkan mengumpulkan sebanyak mungkin emas dari negara-negara jajahan.
Ada organisasi khusus bernama Kin No Yuri atau Bunga Lili Emas. Saudara Kaisar Hirohito, Pangeran Yasuhito, dipercaya jadi ketua. Mereka merampas emas dari Asia Tenggara kemudian mengumpulkannya di Filipina, baru dikapalkan ke Jepang.
Sudah beberapa kali pengiriman emas dan barang berharga ke Jepang ini berhasil.
Dari emas rampasan inilah Jepang membiayai peperangan di Pasifik. Sebuah front pertempuran yang membentang luas dari Manchuria hingga Kepulauan Solomon.
BACA JUGA:7 Hp Samsung Kamera Terbaik 2024, Tersedia Mulai Kelas Flagship hingga yang Paling Terjangkau
Tentunya ini menguras biaya luar biasa besar.
Namun sejak tahun 1943, harta rampasan tak bisa dikirim ke Jepang. Penyebabnya, armada Jepang sudah kalah di lautan. Mereka tak punya lagi cukup kapal perang atau pesawat tempur guna mengawal kapal-kapal emas tersebut ke Jepang.
Pesawat tempur sekutu dan kapal selamnya siap mengkaramkan kapal Jepang yang lewat.
Sekitar tahun 1945, Jepang sudah nyaris kalah total.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: