Iklan dempo dalam berita

Sederet Fakta Tentang Joni, Bocah Pemanjat Tiang Bendera yang Gagal Seleksi TNI

Sederet Fakta Tentang Joni, Bocah Pemanjat Tiang Bendera yang Gagal Seleksi TNI

Ini Sederet Fakta Tentang Joni--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Sederet fakta tentang Joni, bocah pemanjat tiang bendera viral yang kini gagal seleksi TNI.

Johannes Ande Kalla, atau yang lebih dikenal sebagai Joni, adalah sosok pemuda yang namanya mencuat ke permukaan setelah aksinya yang heroik dalam upacara HUT ke-73 Republik Indonesia pada tahun 2018.

BACA JUGA:Rekomendasi 5 HP dengan Baterai Paling Tahan Lama Terbaru Agustus 2024, Performa Handal

Aksi heroik Joni, yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), berhasil menyelamatkan jalannya upacara setelah pengait bendera mengalami masalah.

Kini, enam tahun setelah kejadian itu, Joni yang sudah beranjak dewasa dan lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) mencoba untuk bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Namun, sayangnya, usaha Joni untuk masuk menjadi prajurit TNI harus kandas di tahap awal seleksi.

BACA JUGA:Viral Guru Honorer Mengaku Digaji Rp 250 Ribu per Bulan, Respon Pejabat Ini malah Bikin Nitizen Geram

Perjuangan Joni yang Gagal Seleksi TNI

Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Atambua, Joni memutuskan untuk melanjutkan cita-citanya menjadi prajurit TNI. Ia dengan tekun menjalani latihan fisik dan menjaga kedisiplinan, sebagai persiapan menghadapi seleksi penerimaan Bintara TNI Angkatan Darat.

Joni yang dikenal sebagai anak yang tangguh dan penuh semangat pun berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi. Namun, kenyataan pahit harus diterima Joni saat ia dinyatakan gagal pada tahap awal seleksi.

BACA JUGA:Viral Guru Honorer Mengaku Digaji Rp 250 Ribu per Bulan, Respon Pejabat Ini malah Bikin Nitizen Geram

Alasannya, tinggi badannya yang hanya mencapai 155,8 cm tidak memenuhi syarat minimum yang ditetapkan, yakni 163 cm.

Kegagalan ini menjadi pukulan berat bagi Joni, yang selama ini memendam harapan besar untuk bisa menjadi seorang prajurit TNI. Dalam sebuah wawancara, Joni tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya.

"Iya, saya kecewa ketika langsung dinyatakan gagal karena tinggi badan saya tidak sesuai. Tapi saya akan mempersiapkan diri lagi untuk seleksi tahun depan," ujar Joni dengan nada optimis, meskipun kekecewaan terlihat jelas di wajahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: