Iklan dempo dalam berita

Ngeri! Tak Terima Ditegur, Pria Ini Tewas Ditembak Tetangga, Begini Kronologinya

Ngeri! Tak Terima Ditegur, Pria Ini Tewas Ditembak Tetangga, Begini Kronologinya

Pria Ini Tewas Ditembak Tetangga--

Fitri Andayani, anak sulung Ariandi, menjelaskan bahwa ayahnya sempat ditembak dua kali oleh Ah menggunakan senapan angin tersebut.

"Peluru pertama mengenai di antara leher dan bahu ayah saya, tapi tembakan kedua tidak mengenai tubuhnya," cerita Fitri.

Fitri juga menceritakan kronologi peristiwa tersebut, yang bermula dari perselisihan antara istri pelaku dengan tetangga lainnya.

"Mulanya saya tidak tahu ada keributan. Tapi sebelumnya istri pelaku sudah berkelahi dengan tetangga belakang sejak siang hingga malam hari. Rumah dilempari dan ditendang-tendang. Karena adik saya sedang sakit, ayah keluar rumah dan menegur mereka untuk berhenti ribut-ribut," tambahnya.

BACA JUGA:Rayakan Hari Kemerdekaan Bareng Wondr By BNI, Ini 8 Promo yang Sayang Dilewatkan

Namun, teguran itu justru memicu perselisihan mulut antara Ariandi dan Ah. Dalam kondisi emosi yang memuncak, Ah mengancam akan mengambil senapan anginnya.

"Pelaku bilang, 'Tunggu aku pulang ambil tembak ya.' Mendengar itu, saya langsung lari pulang dari rumah kawan," kata Fitri.

Awalnya, Fitri dan keluarganya mengira ancaman tersebut hanya gertakan belaka. Namun, beberapa saat kemudian, Ah benar-benar datang membawa senapan angin dan berdiri di hadapan Ariandi.

"Saya bilang ke pelaku, kalau berani sama ayah saya, jangan pakai senapan, pakai tangan kosong. Saya juga bilang, kalau ayah saya mati, siapa yang mau nafkahi saya dan adik-adik saya," kata Fitri.

Melihat pelaku sudah membawa senapan angin, Ariandi pun dengan tenang menantang Ah untuk menembaknya.

"Ayah saya bilang, 'Mau kali kau nembak aku? Tembaklah.' Dan pelaku langsung menembak ayah saya," ungkap Fitri dengan suara bergetar.

BACA JUGA:Rayakan Hari Kemerdekaan Bareng Wondr By BNI, Ini 8 Promo yang Sayang Dilewatkan

Tembakan pertama mengenai leher dan bahu Ariandi, sementara tembakan kedua tidak mengenai sasaran.

Setelah penembakan itu, warga yang mendengar suara tembakan segera berkerumun di tempat kejadian.

Ariandi segera dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan untuk mendapatkan pertolongan medis, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.

"Dia meninggal di perjalanan ke rumah sakit," kata Riswan, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: