Iklan dempo dalam berita

Warganet di X Ramai-ramai Menyoroti Gaya Istri Kaesang Pangarep, Disebut Berperilaku Mirip Marie Antoinette

Warganet di X Ramai-ramai Menyoroti Gaya Istri Kaesang Pangarep, Disebut Berperilaku Mirip Marie Antoinette

Foto roti seharga Rp 400 ribu dari menantu presiden disoroti nitizen--

Hal ini semakin memicu reaksi publik yang menganggap Erina dan Kaesang tidak peka terhadap situasi sosial dan politik yang sedang terjadi di Indonesia.

Perbandingan dengan Marie Antoinette muncul karena frase terkenal yang dikaitkan dengan sang permaisuri: "Let them eat cake" atau "Biarkan mereka makan kue".

Frase ini menggambarkan betapa tidak pedulinya Marie Antoinette terhadap penderitaan rakyat Perancis yang kelaparan saat itu. 

Marie Antoinette adalah putri Kaisar Romawi, Francis I, yang lahir di Wina, Austria, pada 2 November 1755. Ia kemudian menikah dengan Raja Perancis terakhir, Louis XVI, pada usia 15 tahun.

BACA JUGA:Setelah Heboh, Rapat Pengesahan RUU Pilkada Batal, Ini Penyebabnya

Pernikahan ini menjadikannya Permaisuri Perancis, sebuah posisi yang ia emban di tengah-tengah situasi politik dan sosial yang semakin memburuk di negara tersebut.

Marie Antoinette terkenal karena kecintaannya pada kemewahan dan gaya hidup glamor. Ia sering mengadakan pesta-pesta besar di istana dan mengundang seniman serta teman-temannya untuk menghiburnya. 

Selain itu, Marie juga dikenal sangat peduli dengan penampilannya, sering memilih gaun dan gaya rambutnya sendiri. 

Sayangnya, gaya hidupnya yang mewah di tengah kesulitan ekonomi yang dialami rakyat Perancis membuatnya menjadi simbol kemerosotan moral monarki Perancis pada masa itu.

BACA JUGA:Mudah dan Praktis, Begini Cara Buat QRIS Lewat Aplikasi BRImerchant

Penolakan Marie Antoinette terhadap reformasi dan keengganannya untuk mendukung perubahan yang diusulkan oleh Revolusi Perancis berujung pada jatuhnya monarki di negara tersebut. 

Pada 20 Juni 1791, Marie dan suaminya, Louis XVI, mencoba melarikan diri dari Paris, namun upaya ini gagal. Keduanya ditangkap oleh pasukan Revolusioner di Varennes, Perancis, lima hari kemudian. 

Nasib mereka akhirnya berujung tragis, dengan eksekusi mati yang dilakukan oleh Konvensi Nasional pada Januari 1793. Marie Antoinette sendiri dieksekusi pada 16 Oktober 1793, mengakhiri kisah hidupnya yang dramatis.

Kembali ke situasi di Indonesia, kritik yang ditujukan kepada Erina Gudono oleh warganet bukanlah tanpa alasan. 

BACA JUGA:Kemenag Buka Penerimaan CPNS 2024, Ada 20 Ribu Formasi, Ini Rincian Persyaratannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: